PHK di Mana-mana, Bahlil Pamer 1,3 Juta Lapangan Kerja Tercipta

PHK di Mana-mana, Bahlil Pamer 1,3 Juta Lapangan Kerja Tercipta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 16 Feb 2023 15:55 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). Pemerintah pada Senin (10/1/2022) akan mencabut 2.078 izin usaha tambang batu bara yang sudah diberikan kepada para pengusaha karena para pelaku usaha tersebut tidak pernah memanfaatkan IUP serta tidak pernah menyampaikan rencana kerja kepada pemerintah pemerintah. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia buka suara soal badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia tak membantah hal itu, tapi menyebut banyak lapangan kerja baru yang tercipta.

"Jadi kalau ada katakan kemarin ada lapangan kerja PHK sekian, katakanlah data itu benar, tapi ada yang kita ciptakan dari (realisasi investasi) Rp 1.207 triliun sebesar 1,3 juta (lapangan kerja), dan dari UMKM sekitar 7 juta. Jadi ada yang pergi tapi banyak yang datang," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

Sebagai informasi, realisasi investasi pada 2022 mencapai Rp 1.207 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target pemerintah sebesar Rp 1.200 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari data yang ada bahwa total investasi kemarin Rp 1.207 triliun untuk di luar sektor hulu migas dan keuangan," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Bahlil membahas kondisi ekonomi Indonesia yang disebutnya baik. Pertumbuhan ekonomi masih berada di angka 5,31%.

ADVERTISEMENT

"Data BPS di kuartal IV pertumbuhan ekonomi 5,31%, ini salah satu ekonomi terbaik di negara-negara G20. Ya bagus lagi Arab Saudi sekitar 8,7%, dan Spanyol 5,5%. Setelah itu Indonesia, dan beberapa negara lain belum keluar," ungkapnya.

Bahlil mendorong optimisme menyambut ekonomi 2023 jika menjaga momentum. Meskipun ada kemungkinan kondisi ekonomi pada kuartal I-2023 tak sebaik kuartal IV-2022.

"FDI juga tidak sebaik 2022. Saya baru cek dengan tim saya, itu kecenderungan di kuartal I, itu agak tak sebaik kuartal IV-2022. Dan beberapa negara yang sudah nyatakan investasi di Indonesia maupun negara lain ini masih dibutuhkan suatu pergerakan-pergerakan maintenance yang baik lah," jelasnya.




(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads