Ulah Mario Dandy & Rafael Alun Bikin Sentimen Buruk ke Kantor Sri Mulyani Naik

Ulah Mario Dandy & Rafael Alun Bikin Sentimen Buruk ke Kantor Sri Mulyani Naik

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 10 Mar 2023 16:03 WIB
Rafael Alun Trisambodo akhirnya dipecat dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) institusi Direktorat Jenderal Pajak. Pemecatan itu diumumkan Kemenkeu secara resmi, Rabu (8/3/2023).
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (20) terhadap David (17), dan kasus harta kekayaan jumbo milik Rafael Alun dinilai menjadi penyebab utama menurunnya kepercayaan netizen terhadap Pegawai Pajak.

Hal ini terungkap dari hasil paparan riset Big Data milik Pakar Digital dan Pengamat Media Sosial Anthony Leong yang bersumber dari Kazee Media Monitoring.

Secara umum riset tersebut berisikan paparan terkait sentimen netizen terhadap Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu setelah munculnya kasus Mario Dandy beserta sang ayah, Rafael di media sosial. Data yang diriset membandingkan kepercayaan netizen pada Bulan Januari dan Bulan Februari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada Bulan Januari total 118.391 perbincangan. Dimana tingkat kepercayaannya, Positifnya sebesar 54.5%, Negatifnya sebesar 30.7 dan Netralnya sebesar 14.8%," ungkap Anthony dalam keterangannya, Ka

"Positifnya didominasi pemberitaan informasi perpajakan, yang berkaitan dengan kewajiban seluruh wajib pajak memutakhirkan Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Pokok Wajib Pajak agar terintegras. Sedangkan Negatifnya karena berita terkait Angin Prayitno Didakwa Pencucian Uang, Belikan 101 Bidang Tanah, 1 Apartemen dan 1 Mobil," jelasnya lagi.

ADVERTISEMENT

Anthony menambahkan, pada Februari total 231.871 perbincangan mengenai Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu. Di mana sentimen positifnya menurun jadi 35.8% terkait pemberitaan KPK segera memanggil pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Sedangkan sentimen negatifnya melonjak jadi 47.5% terkait kasus pengeroyokan yang dilakukan David. Serta netralnya sebanyak 16.7% terkait David yang baru diketahui merupakan anak dari Rafael Alun dan berapa harta kekayaannya.

"Perbincangan terbesar pada bulan Januari seputar mengatasi tingkat kepatuhan membayar pajak yang masih rendah, Kemenkeu menerapkan tarif pajak progresif baru pada pajak penghasilan orang pribadi atau PPh 21, PNS Ditjen Pajak berbahagia akibat cair bonus Imbalan Prestasi Kinerja (IPK) 100% hingga ratusan juta," ujar Anthony.

Anthony yang juga merupakan CEO Menara Digital menjelaskan bahwa komposisi perbincangan di media sosial pada Februari terbesar terkait 'KPK segera memanggil pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo', 'Pelaku diketahui merupakan anak dari Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu', 'berapa hartanya Rafael', dan 'seorang anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu jadi tersangka pengeroyokan di Jakarta Selatan'.

"Reputasi atau sentimen kepercayaan publik terhadap Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu pada bulan Februari lalu setelah adanya kasus Mario Dandy Syahputra, sentimen positifnya menurun 18.7 persen, sedangkan sentimen negatifnya naik 16.8 persen, dan berita netralnya naik jadi 1.9 Persen," ujar Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu.

Sebagai penutup, menurutnya ada dua isu negatif yang menurunkan kepercayaan publik kepada Kemenkeu terkait. Pertama terkait 'mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan diketahui melakukan transaksi janggal senilai Rp 500 miliar', 'sebanyak 40 rekening yang terafiliasi dengan akun rekening milik pribadi Rafael Alun dan keluarga'.

Sedangkan yang kedua terkait 'aduan pegawai pajak Bursok Anthony Marlon yang Minta Sri Mulyani Mundur'.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Busrok mengirim aduan via wise.kemenkeu.go.id bahwa ada perusahaan bodong yang berpotensi merugikan negara hingga triliunan. Pengaduan itu disampaikan pada 2021, tapi belum ditangani hingga 2 tahun lamanya.

"Belum lagi perihal kejadian pejabat bea cukai yang akhir-akhir ini muncul," tutupnya.


Hide Ads