Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bicara soal pengusaha yang hobi mensiasati aturan dan melobi pejabat di pemerintahan. Sebagai menteri berlatar belakang bisnis, kriteria itu disebut dimiliki oleh pengusaha hebat.
"Biar mau sumpah potong kucing, kalau pengusaha hebat tidak memiliki dua kriteria itu, dia bukan pengusaha hebat, yakinlah udah," katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2023, Kamis (6/4/2023).
Bahlil mengakui sebagai pengusaha dulunya suka menaklukkan pejabat pemerintahan. Di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, ia bergurau mengetahui cara melobi Dirjen-dirjen Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini kan bagian menaklukkan pejabat dulu. Sekarang orang menaklukkan kita susah karena ilmunya sama, kecuali ada teori baru. Jadi Bu (Sri Mulyani), dirjen-dirjen Ibu ini ya kita tahu juga caranya. Ketika saya jadi pengusaha, tahulah bagaimana berdiplomasi yang baik," imbuh Bahlil sembari tersenyum.
Bahlil kemudian membandingkan saat menjadi pengusaha dan sekarang sebagai anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada 2019, ia mengungkapkan ada 300 ton nikel perusahaannya di pelabuhan ketika pemerintah mulai menggalakkan larangan ekspor.
Sebagai pengusaha, kala itu dirinya mengaku mensiasati aturan dan menaklukkan pejabat. Kini Bahlil mengaku sudah tobat ketika menjadi anak buah Jokowi.
"Kalau dulu tugas saya waktu jadi pengusaha itu mensiasati aturan dan menaklukkan pejabat. Kalau sekarang tugas saya adalah bagaimana menegakkan aturan karena," tuturnya.
Untuk itu, Bahlil minta Sri Mulyani tidak terpengaruh saat ditakut-takuti ada ancaman pendapatan negara hilang jika pemerintah melarang ekspor ore nikel. Nyatanya dengan hilirisasi ada nilai tambah produk turunan nikel di mana ekspor produk besi dan baja pada 2022 mencapai US$ 27,8 miliar, jauh meningkat dibanding 2017 yang hanya US$ 3,3 miliar.
"Banyak macam dan itu terjadi di ratas-ratas ada saja angin dari mana-mana itu, angin barat, timur 'jangan setop ekspor Bu nanti pendapatan negara hilang sekian', ujar Bahlil menirukan.
Simak juga Video 'Beda Penjelasan Mahfud dan Srimul soal Data Transaksi Janggal Rp 349 T':