Penjualan Sate Maranggi Purwakarta Lesu Usai Gapeka Diterapkan, Lho Kok?

Penjualan Sate Maranggi Purwakarta Lesu Usai Gapeka Diterapkan, Lho Kok?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 05 Jun 2023 07:30 WIB
Sate maranggi
Ilustrasi Sate Maranggi/Foto: detikFood
Jakarta -

Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 telah diterapkan mulai 1 Juni 2023. Hal ini menyebabkan berbagai perubahan, mulai dari perjalanan kereta yang baru, percepatan waktu tempuh, serta efisiensi waktu perjalanan termasuk waktu berhenti kereta di stasiun yang dapat menyebabkan perubahan jadwal kereta api.

Perubahan-perubahan tersebut bisa saja menyebabkan penumpang enggan 'melirik' pedagang atau tenant-tenant di sekitar stasiun kereta api. Sebab, takut ketinggalan kereta.

Salah satu kereta yang terdampak adalah kereta api lokal jurusan Garut-Purwakarta. Sesuai jadwal, kereta itu transit di Stasiun Plered hanya 15 menit, padahal di jadwal sebelumnya kereta itu bisa transit atau berhenti hingga berjam-jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini yang membuat para pelanggan sate Maranggi di Kampung Sate Maranggi Plered, Purwakarta merosot tajam bahkan sampai 20%. Padahal biasanya para penjual meraup cuan dari pengguna kereta api (KA) yang turun sementara di Stasiun Plered.

"Sangat berdampak, karena kan dulu berhentinya lama bisa berjam-jam jadi bisa istirhat dulu, jalan-jalan para penumpangnya dan banyak banget yang makan sate, kalau sekarang hanya satu dua, itu pun beli satenya yang udah siap, karena waktunya sedikit," ujar Yuri Angraeni dikutip dari detikJabar, Minggu (4/6/2023).

ADVERTISEMENT

Yuri mengatakan, saat belum ada perubahan jadwal di Stasiun Plered, para pelanggan yang turun dari kereta bisa membeli sate hingga ratusan tusuk. Namun saat ini seiring waktu yang terbatas, mereka tidak mau turun karena ketakutan ketinggalan kereta.

Meski demikian, dirinya tidak meminta adanya perubahan jadwal kereta api kembali, karena itu sudah ditentukan oleh pihak PT KAI. Ia tetap eksis meski alami penurunan pelanggan dari penumpang kereta api.

"Kalau penurunan secara umum adalah 20%, tapi Alhamdulillah tetap rame, yang datang mereka yang sengaja pengin makan di sini," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai, para pedagang di sekitar stasiun harus bisa lebih kreatif lagi untuk menggaet para penumpang agar mengunjungi kedainya. Sebab, para penumpang kereta memang menginginkan perjalanan yang lebih singkat.

"Kalau lama-lama, penumpang itu nggak bakal menarik untuk naik kereta masalahnya. Kan orang naik kereta pengin cepat sampai, kalau lama ngapain dia naik kereta?" tuturnya kepada detikcom.

"Memang dampaknya jelas ada bagi penjualan, yang jualan harus kreatif tuh gimana caranya (menarik pengunjung)," tambahnya.

Simak Video 'D'foodspot: Rekomendasi Sate Maranggi Legendaris di Purwakarta':

[Gambas:Video 20detik]

Apa kata KAI? Cek halaman berikutnya.

Senada, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menyebutkan bahwa penumpang kereta api memang menginginkan waktu transit kereta lebih cepat. Hal ini untuk mengurangi waktu pergi atau travel time dari para penumpang.

"Jadi kinerja transportasi adalah waktu perjalanan yang cepat itu yang terbaik," katanya kepada detikcom.

Untuk mengatasi hal itu, ada baiknya para pedagang untuk lebih kreatif lagi agar bisa menggaet para pelanggan.

"Betul jadi bukan moda transportasi yg menyesuaikan pedagang. Transportasi KA (kereta api) adalah fungsi utama sedangkan pedagang adalah pendukung, jangan sampai terbalik," pungkasnya.

Respons KAI Daop 2 Bandung

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono menuturkan, adanya percepatan waktu tempuh perjalanan atau efisiensi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan peningkatan prasarana, seperti jalur dan jembatan. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan layanan KAI kepada pelanggan.

"Dampak pemberlakuan Gapeka 2023 adalah waktu berhenti di stasiun, persilangan dan penyusulan KA menjadi semakin cepat, salah satunya yang terjadi di Stasiun Plered. Evaluasi terkait pemberlakuan Gapeka ini akan terus dilakukan baik itu secara berkala maupun berdasarkan kondisi tertentu seperti kebutuhan layanan angkutan, maupun permintaan pelanggan," kata Mahendro ketika dihubungi detikcom, Minggu (4/6/2023).

Ia mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka terhadap saran yang diberikan. Hal ini tentunya untuk menciptakan angkutan yang nyaman dan aman bagi para pelanggan.

"KAI tentunya akan selalu mendengarkan saran dan masukan dari semua pihak terkait pemberlakuan Gapeka. Hal ini dilakukan guna menciptakan angkutan pelanggan yang tidak hanya aman dan cepat namun juga nyaman," pungkasnya.


Hide Ads