China secara tegas melarang impor semua makanan laut asal Jepang. Larangan ini ditetapkan sebagai respons keras atas kebijakan Jepang yang mau melepaskan air limbah radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.
Langkah yang dilakukan Jepang nampaknya akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang bertetangga tersebut. Negara-negara di sekitar Jepang pun menyuarakan penolakan atas langkah pembuangan limbah air radioaktif.
China paling getol memprotes kebijakan Jepang, mereka menyebut Jepang melakukan tindakan egois dan tidak bertanggung jawab. Departemen bea cukai China mengumumkan akan berhenti mengimpor semua produk akuatik yang berasal dari Jepang, larangan tersebut kemungkinan akan berpotensi membatasi produk asal laut lainnya selain makanan, seperti garam laut dan rumput laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah (larangan impor) ini bertujuan untuk mencegah risiko kontaminasi radioaktif terhadap keamanan pangan yang disebabkan oleh pembuangan air yang terkontaminasi nuklir Fukushima di Jepang dan untuk melindungi kesehatan konsumen China," kata Departemen Bea Cukai China dalam pernyataannya dikutip dari CNN, Jumat (25/8/2023).
Jepang tetap kukuh bila pembuangan air yang diolah adalah tindakan yang aman dan sangat diperlukan untuk mengosongkan ruang di pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh. Pembuangan air limbah itu sudah dimulai Jepang pukul 1 siang, Kamis, waktu setempat menurut perusahaan listrik milik negara Tokyo Electric Power Company (TEPCO).
Perusahaan mengatakan mereka hanya akan membuang 200 atau 210 meter kubik air limbah yang telah diolah. Mulai Jumat, pihaknya berencana untuk terus membuang 456 meter kubik air limbah yang telah diolah selama periode 24 jam dan total 7.800 meter kubik selama periode 17 hari.
TEPCO mengatakan operasi akan segera dihentikan dan penyelidikan akan dilakukan jika ditemukan kelainan pada peralatan pembuangan atau tingkat pengenceran air limbah yang diolah.
Perlu diketahui, gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi di Jepang pada 2011 menyebabkan air di dalam pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima terkontaminasi dengan bahan radioaktif tinggi.
Sejak itu, air baru dipompa untuk mendinginkan sisa-sisa bahan bakar di dalam reaktor. Sementara air tanah dan air hujan bocor, sehingga menghasilkan lebih banyak air limbah radioaktif.
Melepaskan air limbah tersebut telah direncanakan selama bertahun-tahun, pihak berwenang memperingatkan pada 2019 bila ruang untuk menyimpan material tersebut hampir habis dan mereka tidak punya pilihan lain selain melepaskannya dalam bentuk yang sudah diolah dan sangat encer.
Simak Video: Kekhawatiran Pedagang Seafood soal Air Limbah Nuklir Jepang