Dihantam Sederet Insiden, Boeing Dalam Masalah Besar!

Dihantam Sederet Insiden, Boeing Dalam Masalah Besar!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 13 Mar 2024 08:38 WIB
CEO Boeing Mengaku Bersalah, Janji Bakal Sepenuhnya Transparan
Foto: DW (News)
Jakarta -

Masalah yang dialami Boeing terus berlanjut di 2024. Senin kemarin, pesawat 787 Dreamliner 'terjun bebas' di tengah penerbangan dan menyebabkan puluhan penumpang terluka. Menurut pengakuan pilot, ia sempat kehilangan kendali atas pesawat untuk beberapa saat.

Tapi pilot berhasil mengendalikan situasi dan mendaratkan pesawat dengan selamat. Belum diketahui apa yang menyebabkan penerbangan LATAM dari Australia ke Selandia Baru itu mendadak kehilangan ketinggian.

Dikutip dari CNN, Rabu (13/7/2024), LATAM menyebutnya sebagai peristiwa teknis, sementara Boeing berupaya mendalami informasi yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita buruk terus menghampiri Boeing, yang dimulai pada akhir pekan pertama tahun 2024. Saat itu pesawat Alaska Airlines 737 Max meledak di bagian sisinya, menyebabkan pintu pesawat copot di udara.

Investigasi awal mengungkap bahwa Boeing mungkin tidak memasang baut pada penutup pintu yang dirancang untuk mencegah bagian tersebut meledak. Insiden itu mengakibatkan penghentian sementara beberapa jet 737 Max secara nasional.

ADVERTISEMENT

Lalu diikuti oleh dengar pendapat dengan kongres, penundaan produksi dan pengiriman, dan berbagai investigasi federal. Sementara itu harga saham perusahaan terpantau kehilangan seperempat nilainya tahun ini dan berkurang lebih dari US$ 40 miliar.

Antara tuntutan hukum, potensi denda, hingga kerugian bisnis, Boeing juga bisa kehilangan miliaran dolar lebih banyak akibat insiden jet 737 Max. Tapi kabar buruknya tidak berhenti sampai di situ.

Pada bulan Februari, pilot United Airlines 737 Max melaporkan bahwa kontrol penerbangan macet saat pesawat mendarat di Newark. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidikinya.

Dua minggu lalu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) melihat masalah keselamatan pada peralatan penghilang lapisan es pada model 737 Max dan 787 Dreamliner yang dapat menyebabkan mesin kehilangan daya dorong. FAA mengizinkan pesawat tersebut untuk terus terbang dan Boeing mengatakan masalah tersebut tidak menimbulkan risiko keselamatan langsung.

Saham Boeing (BA), yang turun 3% pada hari Senin imbas insiden LATAM turun lagi 4.5% pada hari Selasa. Boeing jadi perusahaan dengan kinerja terburuk kedua di S&P 500, satu peringkat di belakang Tesla.

Namun awal buruk Boeing pada tahun 2024 lebih dari sekadar harga sahamnya. Perusahaan memasuki tahun ini dengan reputasi yang sudah rusak. Memulihkan kepercayaan maskapai penerbangan, regulator, dan penumpang menjadi semakin sulit dengan adanya insiden baru dan berita buruk.

(ily/das)

Hide Ads