Hal serupa juga dirasakan oleh penumpang mudik gratis sepeda motor asal Salatiga, Zainal. Ia mengaku ini merupakan kali pertama dirinya bersama keluarga mudik dengan layanan kapal.
Sebelumnya ia pernah memanfaatkan program mudik gratis motor dengan kereta api. Namun, ternyata Zainal merasa lebih nyaman menggunakan kapal laut daripada kereta api.
"Kalau naik kereta kan motornya di kirim H-1 sebelum keberangkatan (penumpang). Jadi hari ini naruh motor di stasiun, besok baru berangkat mudik naik kereta. Nanti di sana (tempat tujuan) masih harus ambil motor lagi," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kapal ini kan motornya diangkut sekalian sama penumpang, jadi kita bawa motor langsung masuk terus kitanya berangkat bareng gitu," tambah Zainal.
Selain itu, dengan adanya program mudik gratis ini Zainal mengaku bisa mengirit biaya mudik hingga Rp 5 jutaan. Biaya ini baru ongkos perjalanan mudik dari Jakarta ke Salatiga.
"Kalau sekarang kan tiket Rp 580 ribu naik bus. Kalau empat orang (ia bersama istri dan dua anaknya)? Pulang pergi, jadi berapa tuh? belum belanjanya di jalan," terang Zainal.
Sedangkan saat ia mengikuti program mudik gratis ini, Zainal dan keluarga bisa pergi sampai Semarang menggunakan kapal tanpa dipungut biaya dan mendapat makan gratis dari Pelni.
Dengan begitu menurutnya kalau ia punya dana sebesar itu untuk mudik, lebih baik digunakan untuk berbelanja bersama keluarga di kampung halamannya Salatiga. "Kalau ada Rp 5 juta, mending belanja di kampung kan," ungkapnya.
(ara/ara)