Harga Beras Medium-Premium Masih Tinggi, Tembus Rp 20.000/kg

Harga Beras Medium-Premium Masih Tinggi, Tembus Rp 20.000/kg

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 18 Nov 2024 12:34 WIB
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras - Foto: Getty Images/surakit sawangchit
Jakarta -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan komoditas pangan beras mengalami kenaikan harga pada minggu kedua bulan November. Hal ini disampaikan oleh Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Rinna Syawal saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2024.

Rinna mengatakan terdapat sekitar 272 kabupaten/kota yang menjual beras premium di atas harga eceran tertinggi (HET) dan sebanyak 363 kabupaten/kota yang menjual beras medium di atas harga HET.

"Harga yang di atas HET di tingkat konsumen itu didominasi oleh beras, ya baik beras medium pada zona 3 (meliputi Maluku dan Papua), beras premium pada zona 3 dan beras medium pada zona 2 (meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan)," kata Rinna dikutip dari YouTube Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (18/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, HET beras medium untuk zona 2 sebesar Rp 13.100/kg dan zona 3 sebesar Rp 13.500/kg. Sementara untuk beras premium zona 3 sebesar Rp 14.800/kg.

Rinna menyebut hampir 50% kabupaten/kota masih mengalami kenaikan. Untuk itu, dia mendorong agar pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga beras menjelang Natal 2024.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengimbau kepada daerah dengan harga beras masih tinggi agar pemerintah daerah (Pemda) melakukan penetrasi pasar dengan mendatangkan beras dari daerah yang surplus beras. Pihaknya pun sudah mengirim surat kepada Dinas yang mengurus pangan daerah agar melakukan kolaborasi dengan Perum Bulog untuk mengintervensi kenaikan harga beras.

"Kami sudah bersurat kepada Dinas dengan tembusan kepada Gubernur/Bupati/Walikota agar kemudian melakukan kolaborasi dengan Bulog untuk melakukan intervensi harga beras. Kemudian kami juga pada rapat 13 November juga menghimbau dinas pangan maupun koordinasi dengan pimpinan wilayah Perum Bulog dan satuan tugas pangan daerah untuk melakukan intervensi harga beras spesifik di pasar-pasar yang sudah ditetapkan Badan Pangan Nasional Kemudian kami juga mengimbau daerah untuk menganggarkan belanja tidak terduga untuk fasilitasi distribusi pangan," jelas Rinna.

Berdasarkan data yang dipaparkan, wilayah Papua menjadi salah satu wilayah dengan harga tertinggi untuk komoditas beras medium. Misalnya, Papua Pegunungan dijual dengan harga Rp 20.000/kg padahal HET-nya hanya Rp 13.500/kg. Hal serupa juga terjadi di Papua Barat dijual dengan harga Rp 19.000/kg dari HET-nya Rp 13.500/kg.

(kil/kil)

Hide Ads