Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, optimis investasi Apple di Indonesia tetap berjalan usai Indonesia memperoleh tarif baru dari Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump sepakat menurunkan tarif impor menjadi 19% dari sebelumnya 32% untuk Indonesia. Namun sebagai konsekuensi, produk AS yang masuk ke Indonesia tidak terkena tarif apa pun.
"Kalau kami optimis bahwa investasi yang sudah direncanakan, apalagi Pak Menteri (Rosan Roeslani) dalam berbagai kesempatan sudah menyampaikan bahwa Apple sudah berencana investasi di Batam, menurut kami akan tetap dilanjutkan. Jadi kemungkinan besar akan diteruskan," katanya saat ditemui di kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat dikonfirmasi soal progres rencana investasi tersebut, Riyatno tidak memberikan rinciannya. Apple sendiri disebut sudah membeli lahan untuk pembangunan pabrik AirTag di Batam.
Dalam catatan detikcom, siap berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam senilai US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun. Rencananya, pabrik itu mulai beroperasi Februari 2026.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam acara Semangat Awal Tahun 2025. Apple sudah membeli lahan untuk membangun pabrik tersebut.
"Sisi investasinya, kita sudah kita berhasil meng-convince mereka (Apple) untuk tetap masuk di Batam. Tanahnya sudah dibeli, sudah dikasih unjuk kepada kami, dan sudah melakukan cut and fill untuk mulai construction. Diharapkan 2026 awal tahun, di bulan Februari itu sudah siap untuk AirTag-nya (produksi)," kata Rosan di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Tonton juga video "Menteri Rosan Sebut Investasi Apple di RI Lewat Vendor" di sini:
(ily/kil)