Warga Inggris Makin Banyak yang Nganggur, Ini yang Sedang Terjadi

Warga Inggris Makin Banyak yang Nganggur, Ini yang Sedang Terjadi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Nov 2025 12:57 WIB
Menara Elizabeth, yang lebih populer dengan sebutan Big Ben, kembali menjadi magnet bagi wisatawan di ibu kota Inggris. Pada Senin (1/9/2025), suasana di sekitar Gedung Parlemen tampak ramai oleh warga lokal maupun turis mancanegara yang tak ingin melewatkan momen berfoto di depan ikon legendaris tersebut. REUTERS/Hannah McKay
Foto: REUTERS/Hannah McKay
Jakarta -

Kenaikan tingkat pengangguran terjadi di Inggris. Pada kuartal III 2025, pengangguran di Inggris meningkat sampai 5%.

Dilansir dari BBC, Rabu (12/11/2025), Kantor Statistik Nasional Inggris (Office for National Statistics/ONS) menggarisbawahi tingkat pengangguran terakhir merupakan tingkat pengangguran tertinggi sejak awal 2021. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Desember.

Peningkatan tingkat pengangguran ini lebih tinggi dari perkiraan, melampaui proyeksi 4,9% oleh banyak analis Pertumbuhan upah rata-rata adalah 4,6% pada kuartal ketiga, turun dari 4,7% selama kuartal sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun angka pengangguran ini merupakan berita buruk bagi pemerintah, hal ini telah memicu spekulasi penurunan suku bunga ketika Komite Kebijakan Moneter Bank sentral Inggris Bank of England bertemu pada 18 Desember 2025. Danni Hewson, kepala analisis keuangan di AJ Bell mengatakan ekspektasi penurunan telah meningkat tajam.

Pengangguran di tahun-tahun mendatang, menurut bank sentral Inggris, diperkirakan akan tetap mendekati 5%. Liz McKeown, direktur statistik ekonomi untuk ONS, mengatakan secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

Angka-angka ini menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja. Sejak pandemi jumlah lowongan kerja tidak bertambah di Inggris.

"Sementara itu, tingkat pengangguran naik pada kuartal terakhir ke level tertinggi pasca-pandemi. Namun, jumlah lowongan pekerjaan secara umum tetap tidak berubah," ungkap NcKweon.

Dengan mengabaikan tingkat bias yang terlihat selama masa Covid-19, tingkat pengangguran Inggris sebetulnya adalah yang tertinggi sejak Agustus 2016.

Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Inggris, Pat McFadden, mengakui ada tantangan di pasar tenaga kerja. Tetapi dia menegaskan bahwa ekonomi Inggris masih menciptakan lapangan kerja.

Tonton juga video "Pihak Kemendiktisaintek soal Banyak Lulusan S1 yang Nganggur"

(hal/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads