Pedagang Pakaian Impor Bekas Mau Jual Produk UMKM, Minta Ini ke Pemerintah

Pedagang Pakaian Impor Bekas Mau Jual Produk UMKM, Minta Ini ke Pemerintah

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 02 Des 2025 14:32 WIB
Ketua Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Gedebage Dewa Iman Sulaeman
Ketua Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Gedebage, Dewa Iman Sulaeman/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Gedebage menyambut baik penawaran Menteri UMKM Maman Abdurrahman untuk beralih menjual produk UMKM. Ketua Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Gedebage, Dewa Iman Sulaeman mengatakan pihaknya meminta agar dilakukan pertemuan terlebih dahulu dengan pemerintah.

"Kalau yang disampaikan oleh Menteri UMKM, nanti ada beberapa brand, 1.300 brand yang akan diapresiasikan. Silakan, nanti kita diskusi dulu bu, dengan kita," kata dia dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (2/12/2025).

Tidak hanya itu, Dewa meminta pemerintah juga melihat kondisi perdagangan pakaian impor bekas. Dengan begitu, diharapkan mereka mendapatkan solusi yang adil antara pemerintah dan pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi, saya kembali tadi pernah menyampaikan bahwa barang yang sudah ada di kita, mohon diselesaikan dulu. Kalau mau ada aturan (baru), nanti sembari berjalan, kita komunikasi dulu. Kita diskusi lagi dengan Menteri UMKM, dengan Menteri Keuangan, dengan siapapun yang bisa berdiskusi dengan kami," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Usai rapat, Dewa mengatakan Pasar Cimol Gedebage merupakan tempat penjualan pakaian impor bekas. Jadi, untuk menghentikan penjualan secara total, tidak bisa dilakukan begitu saja.

"Karena kalau Pasar Senen dengan Gedebage itu berbeda. Kalau Senen di atas ada barang bekas, di bawah... (baru). Kalau Gedebage, semua 100% bekas. Berarti nggak bisa langsung serta-merta, Akan kita pilih yang mana yang mesti (disubtitusi)," ditemui usai rapat.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Gedebage Elva mengatakan pemerintah perlu melihat bagaimana permintaan masyarakat daerah tersebut. Apalagi, segmen pakaian impor bekas sebenarnya untuk kalangan menengah ke bawah.

"Terkait yang namanya pakaian bekas, tadi pemerintah akan menyediakan 1.300 produk, itu memang marketnya berbeda. Yang namanya pakaian bekas ini memang jangkauannya adalah rakyat bawah. Sementara ketika pemerintah menyediakan produk 1.200 produk, mungkin itu belum tentu terjangkau," tutupnya.

Simak juga Video 'Mendag Sita 19 Ribu Bal Baju Bekas Impor Ilegal dari Jepang-China':

(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads