Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%

Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 09 Des 2025 19:30 WIB
Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran ketahanan pangan baru mencapai Rp 93,4 triliun hingga Oktober 2025. Jumlah itu setara dengan 64,6% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang sebesar Rp 144,6 triliun.

Direktur Perekonomian dan Kemaritiman Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu Tri Budhianto mengatakan realisasi anggaran tersebut disalurkan melalui belanja pemerintah pusat Rp 57,4 triliun, transfer ke daerah (TKD) Rp 13,9 triliun dan pembiayaan Rp 22,1 triliun.

"Sampai 31 Oktober 2025 realisasi anggaran ketahanan pangan Rp 93,4 triliun atau 64,6% dari alokasi Rp 144,6 triliun. Kalau dibilang rendah, ya mungkin bisa dibilang rendah," kata Tri di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri menyebut anggaran ketahanan pangan ini paling banyak untuk bagian infrastruktur sehingga realisasi fisiknya berjalan, namun pembayaran kontraknya terlambat atau biasanya dibayar di akhir. Ia memastikan saat pembayaran proyek infrastruktur pertanian sudah jatuh tempo, maka akan langsung dibayarkan sehingga realisasinya akan bertambah.

"Alokasi-alokasi anggaran yang ada di APBN itu terutama alokasinya terkait dengan infrastruktur. Jadi fisiknya sudah berjalan, maka keuangannya biasanya agak terlambat di belakangnya," ungkap Tri.

ADVERTISEMENT

Dari realisasi tersebut, di antaranya digunakan untuk cetak sawah dan intensifikasi lahan sebanyak 160,5 ribu hektare (Ha) dengan realisasi anggaran Rp 6,6 triliun atau 60,6% dari pagu Rp 10,9 triliun.

Kemudian untuk bendungan sudah terealisasi 83,1% dari target 15 unit dengan realisasi anggaran Rp 11,9 triliun atau setara 65,9% dari pagu Rp 23 triliun. Lalu untuk Kampung Nelayan Merah Putih, budidaya ikan nila salin (BINS) dan peningkatan produksi garam nasional realisasi anggarannya mencapai Rp 2,1 triliun atau 79,8% dari pagu Rp 2,6 triliun.

Terakhir, digunakan untuk Operator Investasi Pemerintah (OIP) Bulog per Oktober 2025 mencapai 494 ribu ton, gabah 1,64 juta ton dan jagung 347,6 ton. Anggaran yang digunakan sudah mencapai Rp 22,1 triliun atau 100% dari target.

Anggaran ketahanan pangan di 2026 dipastikan akan berlanjut dengan jumlah yang lebih besar. Adapun untuk tahun depan alokasinya mencapai Rp 210,4 triliun.

"Di tahun 2026 kita juga ingin tetap mempertahankan, yang kita harapkan dapat mendorong protektivitas, memastikan stabilitas harga juga tetap terjaga, termasuk juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani ataupun pelayan," tandasnya.

Lihat juga Video 'Taufiq Supriadi, Ketua RT Inovatif dari Jakarta Timur':

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads