Bursa Eropa Rontok Diserang Ancaman Varian Omicron

ADVERTISEMENT

Bursa Eropa Rontok Diserang Ancaman Varian Omicron

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Nov 2021 14:14 WIB
FRANKFURT AM MAIN, GERMANY - FEBRUARY 10:  An Index board is pictured during a trading session at the Frankfurt Stock Exchange on February 10, 2011 in Frankfurt am Main, Germany. According to media reports Deutsche Boerse, which owns the Frankfurt exchange, is in talks to buy NYSE Euronext, which owns the New York Stock Exchange as well as exchanges in Paris, Lisbon, Amsterdam and Brussels. Should the acquisition go through the new company would be home to publicly traded companies worth USD 15 trillion, or about 28 percent of global stock-market value.  (Photo by Ralph Orlowski/Getty Images)
Foto: Getty Images/Ralph Orlowski
Jakarta -

Bursa Eropa tertekan cukup dalam pada perdagangan saham Selasa ini. Pasar saham tertekan karena adanya kekhawatiran varian baru COVID-19 dan terkait vaksin.

Dikutip dari CNBC, Selasa (30/11/2021), indeks FTSE Inggris dibuka lebih rendah 83 poin pada level 7.019. Sementara, DAX Jerman turun 238 poin ke level 14.997, dan CAC40 Prancis turun sebanyak 114 poin pada level 6.662.

Pelemahan itu terjadi usai CEO Mederna Stephane Bancel mengatakan kepada Financial Times jika vaksin yang ada kurang efektif menghadapi varian baru. Sebelumnya, Bancel juga mengatakan kepada CNBC jika butuh waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan dan mengirimkan vaksin khusus omicron.

Dia mengungkap beberapa ketidakpastian tentang omricon. Dia bilang, butuh waktu setidaknya dua minggu untuk menentukan seberapa besar pengaruh mutasi terhadap kemanjuran vaksin yang ada saat ini di pasaran.

"Kita mungkin memutuskan di satu sisi untuk memberikan dosis yang lebih tinggi dari vaksin saat ini di seluruh dunia untuk melindungi orang, mungkin orang yang berisiko sangat tinggi, dengan gangguan kekebalan, dan orang tua harus membutuhkan dosis keempat," katanya.

Bursa Eropa dan AS sebelumnya menguat pada hari Senin usai aksi jual pada Jumat lalu karena kekhawatiran varian COVID-19 omicron.

Bursa AS juga mendapat dorongan setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan, lockdown sebagai tanggapan atas varian omicron tidak berlaku dan tidak akan ada pembatasan perjalanan baru.

(acd/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT