Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin anjlok, penurunannya sempat hingga 1,21% pada penutupan sesi I Selasa (2/5) siang. Pada penutupan berikutnya IHSG juga masih di zona merah, ditutup menurun 1%.
Pelemahan IHSG tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga akhir pekan ini. Ekonom & Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo memprediksi pelemahannya bisa menyentuh angka 6.780.
"Target indeks untuk hari ini minggu pekan ini masih akan mengalami pelemahan menuju level 6.780. dari angka 6.827," jelas Lucky kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan IHSG pekan ini disebabkan oleh berbagai macam hal. Luky menyebut penyebab utamanya adalah investor tengah menantikan hasil pertemuan bank sentral pada pekan ini. Pertemuan itu akan dilakukan untuk memutuskan kenaikan atau penurunan suku bunga.
"Saat ini memang indeks masih memiliki ruang koreksi, ada beberapa indikator, yang menjadi perhatian menjelang rilis bank sentral menentukan bagaimana ekspektasi dari tren suku bunga Amerika Serikat di pasar," tuturnya.
Namun, menurutnya isu Amerika Serikat (AS) terancam gagal bayar utang bukan menjadi penyebab utama IHSG mengalami penurunan. Karena menurutnya, isu tersebut sudah mencuat di minggu-minggu sebelumnya.
"Sebenarnya, AS gagal bayar itu mencuat sudah pada minggu-minggu yang lalu, seperti kita lihat Nasdaq kemudian Dow Jones itu sudah mengalami koreksi mengenai gagal bayar itu," lanjutnya.
Meski begitu, IHSG masih akan berpeluang mengalami kenaikan. Luky memprediksi usai penurunan pekan ini, IHSG akan naik level 7.100 pada bulan depan.
"Kalau ke arah 7.000 angka yang target tinggi itu di angka 7.100 jadi bukan 7.000. Hal itu mungkin terjadi terutama pada pertengahan tahun ini, iya betul (Juni-Juli)," ungkapnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Tonton juga Video: Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi
Dihubungi terpisah, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, juga mengatakan IHSG masih berpeluang mengalami penurunan. Namun, berkaitan dengan penyebab utama penurunan IHSG, Ibrahim memiliki pandangan berbeda.
Menurutnya, penyebab utama dari anjloknya IHSG pada sesi I siang ini karena ramainya isu AS yang terancam gagal bayar utang pada Juni 2023. Apa lagi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga sudah mewanti-wanti akan kegagalan bayar itu.
"Yang menarik dari perdagangan hari ini secara eksternal pertama tentang kemungkinan AS mengalami gagal bayar. Kongres sendiri akan melakukan pertemuan dengan pemerintah untuk membahas mengenai batas atas untuk pinjaman di luar negeri," tuturnya.
Sebagai informasi, IHSG hingga penutupan sesi I Selasa (2/5) siang tercatat anjlok 1,21% atau turun sebanyak 83,98 poin ke angka 6.831,735. Angka itu turun dari pembukaan sebesar 6.915,71.
Kemudian, pada penutupan berikutnya IHSG ditutup tetap di zona merah. IHSG turun 0,76% atau terkoreksi 52,41 poin. IHSG menurun ke level 6.863,3. Level tertinggi IHSG hari ini 6.920.33 dan terendah 6.814,34.
(ada/dna)