Demikian disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Kardaya Warnika di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
"Kita ingin tingkatkan biomassa, paling tidak agar bisa mensuplai listrik di luar Jawa. Bahan atu limbah dari industri sawit selama ini kan terbuang, padahal bisa dipakai juga menghasilkan listrik," kata Kardaya.
"Ini juga bisa menciptakan tenaga kerja yang banyak. Memang skalanya kecil di bawah 10 MW, tapi kalau ada 500 unit saja, itu bisa menghasilkan listrik sangat banyak sekali," tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, industri kelapa sawit banyak tersebar di seluruh pulau di Indonesia dari Aceh ke Lampung hingga di pulau Kalimantan.
Kata Kardaya, potensi yang bisa dihasilkan melalui limbah industri kelapa sawit mencapai 500 MW. Sedangkan, kapasitas listrik yang sudah eksis dari industri tersebut sudah sebanyak 1.100 MW dari energi biomassa.
"Dengan diterapkannya tarif baru bagi listrik energi terbarukan tersebut, saya berharap dalam waktu dekat akan ada kontrak dengan PLN. Setelah itu konstruksi, dan paling tidak di 2012 sudah ramai. Jadi industri-industri tersebut bisa memenuhi listriknya sendiri, dan sisa listriknya bisa dijual ke PLN untuk masyarakat," tambah Kardaya.
(nrs/dnl)