General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, masing-masing layanan memiliki kelebihan. Menurutnya, layanan prabayar memiliki keunggulan karena pemakaian listrik lebih terkontrol.
"Ada juga yang senang kontrol pemakaian listrik pakai prabayar," kata dia kepada detikFinance di kantornya.
Risikonya, kata dia, listrik bisa tiba-tiba padam karena dayanya habis. Namun, dia menuturkan, pengisian daya listrik saat ini sudah lebih mudah.
"Pas lupa bayar isi token tengah malam ya repot juga, tapi sekarang gampang, banking, Gojek, Tokopedia bisa," ujarnya.
Dia mengatakan, layanan prabayar sebenarnya cocok untuk konsumen yang memiliki bisnis indekos atau kontrakan. Sebab, listrik penyewa tidak ditanggung pemilik rumah.
"Rumahnya dikontrakin cocoknya prabayar, kalau pelanggan kontrak tinggal isi token," ujarnya.
Sementara, pasca bayar keunggulannya ialah tidak perlu repot bolak balik isi daya. Sebab, konsumen cukup membayar tagihan tiap bulannya. Risikonya, pembayaran bisa berlebih jika konsumen tidak mengatur penggunaan alat-alat elektroniknya.
Ikhsan mengatakan, saat ini PLN Disjaya memiliki 4,2 juta pelanggan listrik di Jakarta. Sebanyak 1,9 juta di antaranya merupakan pengguna prabayar.
"Kita ada 4,2 juta pelanggan, 1,9 juta sudah pakai prabayar," tutupnya.