NFT Jadi Ladang Cuan Baru buat Para Seniman

NFT Jadi Ladang Cuan Baru buat Para Seniman

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Rabu, 09 Mar 2022 11:42 WIB
NFT
Foto: Istimewa
Jakarta -

Non Fungible Token (NFT) jadi angin segar untuk para seniman. NFt menjadi wadah baru bagi para seniman menjual karyanya secara digital di tengah pandemi yang semakin sulit untuk mengadakan pameran.

Hal ini dibuktikan langsung oleh salah satu Artist NFT, yaitu Stefany Zefanya dalam acara d'Xpertise, Selasa (8/3/2022).

Dalam kesempatan itu Stefany membagikan segudang manfaat dan memamerkan sejumlah karyanya yang sudah terpampang di NFT. Salah satu manfaatnya adalah para seniman bisa menjual karya nya menjadi dua hasil, yaitu dalam bentuk fisik dan digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya saya NFT-kan menjadi digital dan akhirnya saya menjual ini secara mandiri, tidak ada tim, saya promo sendiri saya juga belajar sendiri, research dan segala macamnya. Dan banyak sekali creator-creator NFT yang ada di Indonesia dan itu sangat-sangat bagus ya," ujar Stefany.

Menurut Stefany, NFT sama halnya dengan berjualan seperti di pasar yang ada penjual dan pembeli. Bedanya, di dunia NFT sebutan untuk penjual adalah Creator dan sebutan untuk pembeli adalah Collector.

ADVERTISEMENT

"Secara pribadi menurut saya kenapa harus NFT? Yang pertama adalah saya pikir karena di kehidupan real-nya, royalti itu masih gambling. Aturannya juga masih struggling. Apalagi creator-creator ilustrator yang memang bekerja secara mandiri tidak di sebuah perusahaan," jelasnya.

Menurut Stefany, para creator yang bekerja secara mandiri bisa mendapatkan keuntang lebih besar dengan berjualan di NFT. Apalagi dengan sistem blockchain memiliki copyright yang jelas dan aman.

"Kedua ada copyright, di NFT pun ada copyright. Cuman yang menariknya adalah ketika kita masuk NFT, copyright itu tercatat secara unik di sistem," ujarnya.

Dengan begitu, karya-karya milik seseorang tidak bisa sembarangan diubah, hapus atau diedit. Sebab data di blockchain sudah tercatat dan dan tersebar di jaringan blockchain.

"Ketiga ada income, ini menarik karena sebenarnya kita mau jalan dimanapun sekalipun itu di NFT kita berkarya kita bikin sesuatu pasti ingin ada yang namanya income," imbuhnya.

Meski begitu, Stefany menegaskan bukan berarti karya yang dijual di NFT secara otomatis akan laku terjual. Perlu proses promosi juga yang harus dilakukan para creator.

"Income itu kalau memang kita masuk NFT banyak sekali usaha-usaha yang kita perlu lakukan juga jadi tidak semata-mata ada yang sudah pasti beli dan kita dapat uang begitu saja dan tidak juga gitu kita mesti harus promo juga, kita musti cari kolektor juga dan kita harus promosi di sosial media," kata Stefany.

Stefany mengaku merasa terbantu dengan adanya NFT. Terlebih batas-batas untuk berinteraksi dengan para seniman atau creator dan para pembeli atau collector menjadi hilang.

"Jadi yang menyatukan kita dari komunitas adalah NFT. Kita saling berinteraksi dan saling support," jelas Stefany.




(das/das)

Hide Ads