Mengintip Pembuatan Pesawat N219

Para insinyur merakit pesawat N219 di markas PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
300-an insinyur dilibatkan dalam pengembangan pesawat N219.
Para insinyur merakit badan pesawat N219.
Proyek pembangunan dan pengembangan pesawat N219 didukung pemerintah pusat melalui LAPAN dalam bentuk pemberian anggaran sekitar Rp 400 miliar.
Para insinyur PTDI harus bekerja 24 jam untuk menuntaskan proses perakitan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu.
Ratusan insinyur lokal terlibat dalam proses perancangan, perakitan hingga pengujian N219.
Meski belum secara resmi diluncurkan, namun pesawat N-219 ini sudah banyak peminatnya. Sedikitnya, 75 unit N219 dilirik oleh calon pembeli. Rencananya, pesawat ini dipasarkan dengan harga sekitar US$ 5 juta.
Para insinyur merakit pesawat N219 di markas PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
300-an insinyur dilibatkan dalam pengembangan pesawat N219.
Para insinyur merakit badan pesawat N219.
Proyek pembangunan dan pengembangan pesawat N219 didukung pemerintah pusat melalui LAPAN dalam bentuk pemberian anggaran sekitar Rp 400 miliar.
Para insinyur PTDI harus bekerja 24 jam untuk menuntaskan proses perakitan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu.
Ratusan insinyur lokal terlibat dalam proses perancangan, perakitan hingga pengujian N219.
Meski belum secara resmi diluncurkan, namun pesawat N-219 ini sudah banyak peminatnya. Sedikitnya, 75 unit N219 dilirik oleh calon pembeli. Rencananya, pesawat ini dipasarkan dengan harga sekitar US$ 5 juta.