Kino Indonesia Melantai di BEI

Direktur Utama PT Kino Indonesia Tbk, Harry Sanusi bersama dengan Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat memperhatikan pergerakan harga sama PT Kino Indonesia Tbk (Kode Saham: KINO) pada saat pencatatat saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Diawal pembukaan perdagangan perdananya, harga saham KINO langsung naik 11,84% menjadi Rp 4.250 per saham. KINO menetapkan harga saham IPO yakni Rp 3.800 per lembar saham dan jumlah saham yang dilepas dalam IPO sebanyak 228,57 juta lembar saham atau 16% dari modal disetor.
Sebagai produsen produk yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari (consumer goods), kinerja perusahaan sangat solid. Per 30 Juni 2015, mencatat kenaikan penjualan  menjadi Rp1,74 triliun dari Rp1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan masih mencatatkan laba dengan angka yang fantastis menjadi Rp 165,44 miliar, dari Rp 45,25 miliar.
Direktur Utama PT Kino Indonesia Tbk, Harry Sanusi bersama dengan Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat memperhatikan pergerakan harga sama PT Kino Indonesia Tbk (Kode Saham: KINO) pada saat pencatatat saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Diawal pembukaan perdagangan perdananya, harga saham KINO langsung naik 11,84% menjadi Rp 4.250 per saham. KINO menetapkan harga saham IPO yakni Rp 3.800 per lembar saham dan jumlah saham yang dilepas dalam IPO sebanyak 228,57 juta lembar saham atau 16% dari modal disetor.
Sebagai produsen produk yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari (consumer goods), kinerja perusahaan sangat solid. Per 30 Juni 2015, mencatat kenaikan penjualan  menjadi Rp1,74 triliun dari Rp1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan masih mencatatkan laba dengan angka yang fantastis menjadi Rp 165,44 miliar, dari Rp 45,25 miliar.