Melihat Jalur Puncak II yang Mangkrak

Jalur Puncak II membentang kurang lebih 48 km mulai dari Sirkuit Sentul (Bogor)-Babakan Madang-Hambalang- Sukamakmur hingga Pacet Istana Cipanas (Cianjur).
Pada akhir 2015, proyek terhenti setelah tidak mendapat alokasi pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Lahan di kawasan itu umumnya masih lahan kosong dan berbukit-bukit, termasuk di dalamnya ada perkebunan milik warga sekitar.
Belum banyak pembangunan di wilayah sekitar ruas jalan tersebut.
Warga melintas di jalur Puncak 2 yang berkelok-kelok.
Proyek pembangunan jalur puncak II belum banyak memberikan efek peningkatan nilai ekonomis di wilayah tersebut. Itu lantaran proyek masih mandek hingga saat ini.
Sebelumnya, pada 2012 ada alokasi dari dana APBN sebesar Rp 40 miliar, kemudian pada 2013 sebesar Rp 30 miliar, dan 2014 menurun menjadi Rp 5 miliar. Sayang, kucuran dana APBN berhenti di 2015 dan untuk tahun depan pun tidak ada alokasi untuk Jalur Puncak II.
Jalur Puncak II membentang kurang lebih 48 km mulai dari Sirkuit Sentul (Bogor)-Babakan Madang-Hambalang- Sukamakmur hingga Pacet Istana Cipanas (Cianjur).
Pada akhir 2015, proyek terhenti setelah tidak mendapat alokasi pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Lahan di kawasan itu umumnya masih lahan kosong dan berbukit-bukit, termasuk di dalamnya ada perkebunan milik warga sekitar.
Belum banyak pembangunan di wilayah sekitar ruas jalan tersebut.
Warga melintas di jalur Puncak 2 yang berkelok-kelok.
Proyek pembangunan jalur puncak II belum banyak memberikan efek peningkatan nilai ekonomis di wilayah tersebut. Itu lantaran proyek masih mandek hingga saat ini.
Sebelumnya, pada 2012 ada alokasi dari dana APBN sebesar Rp 40 miliar, kemudian pada 2013 sebesar Rp 30 miliar, dan 2014 menurun menjadi Rp 5 miliar. Sayang, kucuran dana APBN berhenti di 2015 dan untuk tahun depan pun tidak ada alokasi untuk Jalur Puncak II.