Aduh! Rel Kereta Pelabuhan yang 'Dikepret' Rizal Ramli Mati Lagi

Rel yang membentang dari Stasiun Pasoso dan menjadi tempat bongkar muat peti kemas untuk kereta barang itu kini mati lagi. Foto: Muhammad Idris
Dalam masterplan pengembangan rel pelabuhan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pelindo II (Persero) yang telah memperoleh persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jalur rel yang akan dikembangkan ke dalam pelabuhan adalah membentang dari Stasiun Pasoso (di luar pelabuhan) masuk ke dalam pelabuhan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok. Foto: Muhammad Idris
Tampak sebuah pagar terpasang dan jalanan kembali di cor untuk memudahkan lalu lintas kontainer peti kemas. Nantinya ada rel Dari Stasiun Pasoso ke dalam terminal milik JICT, yang akan dibangun rel baru sepanjang 1,4 kilometer. Foto: Muhammad Idris
Jalur ini akan ditarik dari rel lama (existing) melalui lahan warga kemudian masuk ke dalam Terminal Peti Kemas (TPK) atau dermaga milik JICT. Foto: Muhammad Idris
Sementara, rel kereta yang dulu dicoba dibongkar oleh Rizal Ramli pada tahun 2015 lalu, merupakan rel kereta 'mati' pelabuhan yang membentang dari Stasiun Pasoso menuju dermaga di Terminal 3, Pelabuhan Priok.  Foto: Muhammad Idris
Jalur itu hanya melewati lokasi penumpukan peti kemas di terminal Tanjung Priok. Foto: Muhammad Idris
Sementara akses lintasan kereta yang menembus ke dermaga sudah ditutup dengan papan besi. Kondisi bantalan rel pun setali tiga uang, ada beberapa yang sudah bergeser dari tempat semula. Foto: Muhammad Idris
Tampak jalur tersebut sudah lama tak dipakai, tanah di sekitar rel juga banyak ditumbuhi rumput liar.  Foto: Muhammad Idris
Beginilah nasib Rel Kereta Pelabuhan yang sempat dikepret Rizal Ramli dan kembali mati. Foto: Muhammad Idris
Rel yang membentang dari Stasiun Pasoso dan menjadi tempat bongkar muat peti kemas untuk kereta barang itu kini mati lagi. Foto: Muhammad Idris
Dalam masterplan pengembangan rel pelabuhan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pelindo II (Persero) yang telah memperoleh persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jalur rel yang akan dikembangkan ke dalam pelabuhan adalah membentang dari Stasiun Pasoso (di luar pelabuhan) masuk ke dalam pelabuhan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok. Foto: Muhammad Idris
Tampak sebuah pagar terpasang dan jalanan kembali di cor untuk memudahkan lalu lintas kontainer peti kemas. Nantinya ada rel Dari Stasiun Pasoso ke dalam terminal milik JICT, yang akan dibangun rel baru sepanjang 1,4 kilometer. Foto: Muhammad Idris
Jalur ini akan ditarik dari rel lama (existing) melalui lahan warga kemudian masuk ke dalam Terminal Peti Kemas (TPK) atau dermaga milik JICT. Foto: Muhammad Idris
Sementara, rel kereta yang dulu dicoba dibongkar oleh Rizal Ramli pada tahun 2015 lalu, merupakan rel kereta mati pelabuhan yang membentang dari Stasiun Pasoso menuju dermaga di Terminal 3, Pelabuhan Priok.  Foto: Muhammad Idris
Jalur itu hanya melewati lokasi penumpukan peti kemas di terminal Tanjung Priok. Foto: Muhammad Idris
Sementara akses lintasan kereta yang menembus ke dermaga sudah ditutup dengan papan besi. Kondisi bantalan rel pun setali tiga uang, ada beberapa yang sudah bergeser dari tempat semula. Foto: Muhammad Idris
Tampak jalur tersebut sudah lama tak dipakai, tanah di sekitar rel juga banyak ditumbuhi rumput liar.  Foto: Muhammad Idris
Beginilah nasib Rel Kereta Pelabuhan yang sempat dikepret Rizal Ramli dan kembali mati. Foto: Muhammad Idris