Foto: Lima Fakta Menarik dari Palangka Raya

Luas wilayah kota Palangka Raya empat kali lebih besar dibanding Jakarta. Luas kota Palangka Raya mencapai 2.400 km2, sedangkan luas kota Jakarta hanya 660 km2. Dengan luas luas wilayah yang begitu besar, Palangka Raya disebut sebagai salah satu kota terluas di Indonesia selain Kota Dumai, Tidore Kepulauan, dan Sorong.

Dari luas 2.400 km2 tersebut, daerah yang menjadi kawasan terbangun baru mencapai 60 hingga 70 km2. Hal ini membuat wilayah kota Palangka Raya masih banyak diisi oleh kawasan hutan, termasuk kawasan hutan lindung yang berlokasi di Sebangau.

Kota Palangka Raya diresmikan langsung pembangunannya oleh Presiden pertama, Sukarno pada tahun 1957 dengan menancapkan tiang di dekat Sungai Kahayan. Waktu itu wilayah Palangka Raya masih didominasi oleh kawasan hutan, sehingga akses masuk ke wilayah tersebut hanya dapat ditempuh melalui sungai, yang juga dilakukan oleh Presiden Sukarno saat itu.

Di pusat kota Palangka Raya ada jalan yang dibangun oleh insinyur-insinyur Rusia pada tahun 1962. Jalan tersebut dibangun di atas lahan gambut, namun berhasil bertahan sangat kuat lebih dari 50 tahun karena dibangun dengan mengeruk dalam dan ditimbun oleh kerikil. Jalan ini dikenal dengan sebutan nama Jalan Rusia, namun secara administratif diberi nama jalan Tjilik Riwut, sesuai nama Gubernur pertama Kalimantan Tengah.

Kota Palangka Raya dikenal dengan toleransinya yang tinggi terhadap keberagaman sehingga mendapat julukan Bumi Pancasila sebagai bagian dari Provinsi Kalimantan Tengah. Tak jarang bisa ditemukan rumah ibadah yang lokasinya saling berdekatan, bahkan satu halaman.

Luas wilayah kota Palangka Raya empat kali lebih besar dibanding Jakarta. Luas kota Palangka Raya mencapai 2.400 km2, sedangkan luas kota Jakarta hanya 660 km2. Dengan luas luas wilayah yang begitu besar, Palangka Raya disebut sebagai salah satu kota terluas di Indonesia selain Kota Dumai, Tidore Kepulauan, dan Sorong.
Dari luas 2.400 km2 tersebut, daerah yang menjadi kawasan terbangun baru mencapai 60 hingga 70 km2. Hal ini membuat wilayah kota Palangka Raya masih banyak diisi oleh kawasan hutan, termasuk kawasan hutan lindung yang berlokasi di Sebangau.
Kota Palangka Raya diresmikan langsung pembangunannya oleh Presiden pertama, Sukarno pada tahun 1957 dengan menancapkan tiang di dekat Sungai Kahayan. Waktu itu wilayah Palangka Raya masih didominasi oleh kawasan hutan, sehingga akses masuk ke wilayah tersebut hanya dapat ditempuh melalui sungai, yang juga dilakukan oleh Presiden Sukarno saat itu.
Di pusat kota Palangka Raya ada jalan yang dibangun oleh insinyur-insinyur Rusia pada tahun 1962. Jalan tersebut dibangun di atas lahan gambut, namun berhasil bertahan sangat kuat lebih dari 50 tahun karena dibangun dengan mengeruk dalam dan ditimbun oleh kerikil. Jalan ini dikenal dengan sebutan nama Jalan Rusia, namun secara administratif diberi nama jalan Tjilik Riwut, sesuai nama Gubernur pertama Kalimantan Tengah.
Kota Palangka Raya dikenal dengan toleransinya yang tinggi terhadap keberagaman sehingga mendapat julukan Bumi Pancasila sebagai bagian dari Provinsi Kalimantan Tengah. Tak jarang bisa ditemukan rumah ibadah yang lokasinya saling berdekatan, bahkan satu halaman.