Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2017 Capai 5,01 Persen

Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (12/09/2017).
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 sebesar 5,01 persen. Capaian tersebut sama persis dengan ekonomi kuartal I 2017, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 yang mencapai 5,18 persen.
Kepala BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Ketjuk mengatakan, dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 dipengaruhi oleh belanja pemerintah yang meningkat dibandingkan kuartal II 2016, di mana belanja pemerintah mencapai Rp493,29 triliun atau sebesar 23,71 persen dari target.
Selain itu, pengaruh domestik lainnya, yaitu cukup terjaganya inflasi Januari-Juni 2017 sebesar 1,17 persen secara tahun berjalan (ytd), meski cukup tinggi secara tahunan (yoy) sebesar 4,37 persen.
Tercatat, sepanjang semester I 2017, kinerja perdagangan membuahkan surplus sebesar US$7,63 miliar yang berasal dari nilai ekspor sebesar US$79,96 miliar atau tumbuh 14,03 persen dari semester I 2016, sedangkan impor senilai US$72,33 miliar atau tumbuh 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (12/09/2017).
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 sebesar 5,01 persen. Capaian tersebut sama persis dengan ekonomi kuartal I 2017, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 yang mencapai 5,18 persen.
Kepala BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Ketjuk mengatakan, dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 dipengaruhi oleh belanja pemerintah yang meningkat dibandingkan kuartal II 2016, di mana belanja pemerintah mencapai Rp493,29 triliun atau sebesar 23,71 persen dari target.
Selain itu, pengaruh domestik lainnya, yaitu cukup terjaganya inflasi Januari-Juni 2017 sebesar 1,17 persen secara tahun berjalan (ytd), meski cukup tinggi secara tahunan (yoy) sebesar 4,37 persen.
Tercatat, sepanjang semester I 2017, kinerja perdagangan membuahkan surplus sebesar US$7,63 miliar yang berasal dari nilai ekspor sebesar US$79,96 miliar atau tumbuh 14,03 persen dari semester I 2016, sedangkan impor senilai US$72,33 miliar atau tumbuh 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.