Bandara Internasional Al Maktoum Dubai, memiliki luas 21 mil persegi. Bandara ini menangani 200 pesawat. Biaya perluasan bandara ini senilai US$ 32 miliar atau setara Rp 400 triliun dengan kurs Rp 13.575. Thebalance.com/Istimewa.
Proyek kota industri ini ada di Jubail II Saudi Arabia, proyek ini memulai sudah memasuki fase kedua di tahun 2014 dengan perluasan sebanyak US$ 11 miliar dolar atau setara Rp 140 triliun. Proyek ini akan selesai pada 2024 yang akan terdiri dari 100 pabrik industri, pabrik desalinasi seluas 800.000 meter kubik, kereta api, jalan raya dan sebuah kilang minyak menghasilkan sekitar 350.000 barel per hari. Thebalance.com/Istimewa.
Dubailand seharga US$ 64 miliar atau sekitar Rp 800 triliun dengan luas 278 kilometer persegi, Dubailand akan memiliki enam bagian taman hiburan, tempat olahraga, ekowisata, fasilitas kesehatan, atraksi sains, dan hotel. Dubailand juga akan memiliki hotel terbesar di dunia dengan 6.500 kamar dan sebuah mal seluas 10 juta kaki persegi. Proyek ini dijadwalkan akan selesai pada 2025. Thebalance.com/Istimewa.
Internasional Space Station (ISS) mengelilingi bumi setiap 92 menit. Dibuat oleh sebuah konsorsium 15 negara dan 5 badan antariksa. ISS saat ini telah menjadwalkan biaya konstruksi melebihi US$ 60 miliar atau sekitar Rp 800 triliun. Namun biaya akhirnya dari stasiun luar angkasa dan perluasan ini dipikirkannya bisa melebihi US$ 1 triliun atau sekitar 13.500 triliun, yang nantinya akan bisa menampung kebutuhan jaringan 1 juta pengguna satelit. Thebalance.com/Istimewa.
China Utara merupakan tempat tinggal 50% populasi China namun hanya memiliki sekitar 20% dari sumber air negara tersebut. Untuk memperbaiki kekurangan ini, China telah mendanai pembangunan tiga kanal besar, masing-masing lebih dari 600 mil dan membawa air ke utara dari tiga sungai terbesar di China. Proyek ini memiliki jadwal konstruksi 48 tahun. Saat selesai itu akan memasok 44 miliar meter kubik air setiap tahunnya. Thebalance.com/Istimewa.
London Cross Trail merupakan terowongan sepanjang 26 mil yang menghubungkan 40 stasiun. Perkiraan biaya konstruksi adalah US$ 23 miliar atau sekitar Rp 312 triliun. Proyek ini dijadwalkan selesai secara bertahap, dengan jalur baru pertama mulai beroperasi pada tahun 2018 dan semua jalur yang tersisa beroperasi pada tahun 2020. Thebalance.com/Istimewa.
Proyek Three Gorges yang ada di China banyak dikritik karena menggusur 1,5 juta orang dan menggusur lahan tani yang sebenarnya potensial. Bendungan ini merupakan bendungan dengan kapasitas pembangkit listrik delapan kali lebih besar dari Hoover Dam namun kapasitas listriknya hanya bisa memenuhi sekiatar 2% kebutuhan energi China di tahun 2016. Thebalance.com/Istimewa.
Lahan untuk memproses daur ulang bahan bakar nuklir dibangun di atas lahan 700 hektar. Fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir ini ada di Inggris. Dibangun dengan biaya konstruksi melebihi US$ 15 miliar atau sekitar Rp 200 triliun. Salah satu kegiatan utamanya pemrosesan kembali Magnox, yang merupakan bahan bakar nuklir, dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Inggris. Thebalance.com/Istimewa.
Bandara Internasional Beijing pada akhirnya akan melampaui Bandara Al Maktoum Dubai dari segi biaya, total luas sampai kapasitas penumpang dan pesawat. Tahap pertama bandara pada 2008. Perluasan lebih lanjut dijadwalkan selesai pada 2025. Thebalance.com/Istimewa.
Libya telah mengerjakan proyek "Great Man-Made River" (GMR) sejak tahun 1985. Proyek ini adalah proyek irigasi terbesar di dunia. Setelah selesai, ia akan mengairi lebih dari 350.000 hektar lahan subur dan secara substansial akan meningkatkan ketersediaan air minum di sebagian besar pusat kota Libya. Sumber air untuk proyek ini adalah sistem penyaluran air di bawah tanah. Proyek ini dijadwalkan selesai pada 2030. Thebalance.com/Istimewa.