Dimoratorium, Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek Tetap Dikerjakan
Para pekerja membangun tiang pancang meski masih menunggu dievaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK).
Sebelumnya proyek tol layang Jakarta-Cikampek bersama 36 proyek melayang (elevated) lainnya dimoratorium oleh pemerintah. Namun dari 37 proyek tersebut, 23 di antaranya telah lolos evaluasi dan diperbolehkan melanjutkan pekerjaannya.
Nantinya proyek tol layang Jakarta-Cikampek akan membentang disepanjang 36 km.
Pembangunan jalan tol layang itu membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat.
Para pekerja menyiapkan material untuk terus menggenjot proyek pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek.
Proyek tol layang Jakarta-Cikampek ditargetkan selesai pada Maret 2019.
Ekskavator mengumpulkan material untuk pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek.
Saat ini proyek melayang (elevated) yang belum lolos evaluasi di antaranya jalan tol layang Jakarta-Cikampek, tol Balikpapan-Samarinda, tol Manado-Bitung, tol Pandaan-Malang, tol Probolinggo-Banyuwangi, tol Kertosono-Mojokerto, tol Kunciran-Cengkareng, tol Ngawi-Kertosono, tol Pejagan-Pemalang, tol Serpong-Balaraja, tol Cinere-Jagorawi, tol Gempol-Pasuruan dan tol Probolinggo-Banyuwangi.
Pekerja terus mengebut dan menyelesaikan proses pembuatan rangka tiang pancang.
Pekerja membangun tiang pancang untuk proyek tol tersebut.
Saat ini sebanyak 23 proyek infrastruktur yang terkena moratorium sudah boleh kembali melanjutkan pekerjaannya setelah melalui evaluasi dan mendapat persetujuan oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK).
Sebelumnya pemerintah menghentikan sementara seluruh pekerjaan proyek infrastruktur dengan struktur layang (elevated) yang menggunakan beban berat di Indonesia. Hal ini menyusul maraknya kecelakaan konstruksi proyek infrastruktur layang, khususnya yang dikerjakan BUMN.
Proyek LRT Jabodebek yang sebelumnya dimoratorium pemerintah kini telah boleh melanjutkan pekerjaannya. Proyek tersebut sudah diidentifikasi dan dievaluasi, dan dirasa sudah memiliki desain dan SOP yang benar.
