Foto: Ketika Uang Venezuela Jadi Barang Seni

Negara itu dilanda krisis ekonomi dan hiperinflasi akibat jatuhnya harga minyak dunia. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Sejak Agustus lalu, bolivar telah kehilangan 87 persen nilainya jika dibandingkan dengan euro. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Mata uang Venezuela sudah kehilangan nilai tukar sehingga masyarakat lebih memilih untuk membuatnya jadi barang kesenian. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Tahun ini, inflasi diperkirakan bisa mencapai 13 ribu persen. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Saking tidak berartinya, warga Venezuela lebih memilih membuat uang kertas jadi kesenian. Seperti tas ini. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Untuk membeli barang, warga harus membawa ratusan lembar uang, karena nilainya yang rendah. Mario Tama/Getty Images.
Seni origami dari uang kertas Venezuela. Federico Parra/AFP.
Wilmer bisa menggunakan 800 lembar uang untuk membuat sebuah tas jinjing, dan dengan nilai tukar yang sangat rendah jumlah itu hanya cukup dibelikan setengah kilogram beras. Federico Parra/AFP.
Ada juga yang dibuat topi. Federico Parra/AFP.
Negara itu dilanda krisis ekonomi dan hiperinflasi akibat jatuhnya harga minyak dunia. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Sejak Agustus lalu, bolivar telah kehilangan 87 persen nilainya jika dibandingkan dengan euro. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Mata uang Venezuela sudah kehilangan nilai tukar sehingga masyarakat lebih memilih untuk membuatnya jadi barang kesenian. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Tahun ini, inflasi diperkirakan bisa mencapai 13 ribu persen. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Saking tidak berartinya, warga Venezuela lebih memilih membuat uang kertas jadi kesenian. Seperti tas ini. REUTERS/Jaime Saldarriaga.
Untuk membeli barang, warga harus membawa ratusan lembar uang, karena nilainya yang rendah. Mario Tama/Getty Images.
Seni origami dari uang kertas Venezuela. Federico Parra/AFP.
Wilmer bisa menggunakan 800 lembar uang untuk membuat sebuah tas jinjing, dan dengan nilai tukar yang sangat rendah jumlah itu hanya cukup dibelikan setengah kilogram beras. Federico Parra/AFP.
Ada juga yang dibuat topi. Federico Parra/AFP.