Melihat Stasiun Pertemuan Jalur Layang dan Bawah Tanah MRT Jakarta

Stasiun Sisingamangaraja saat ini telah mencapai progres konstruksi 84,79%. Sebelum masuk ke area bawah tanah, stasiun ini terintegrasi dalam kompleks Gedung Sekretariat ASEAN, gedung yang juga akan menjadi landmark dari area stasiun. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Desain stasiun ini nantinya akan mengangkat tema ASEAN, multikultural, persatuan dalam keberagaman. Stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte CSW TransJakarta koridor 13. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Panjang stasiun mencapai 175 m dan lebar 21 m, sedang area peron penumpang berada di ketinggian 14 m dari permukaan jalan, dan atap stasiun mencapai 24 m dari permukaan jalan. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Ketika beroperasi nanti, penumpang dapat menggunakan beberapa pilihan akses masuk area concourse stasiun, yaitu satu tangga di sisi timur dan barat, satu eskalator di sisi timur dan satu elevator/lift. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Dari area concourse (kumpulan orang di stasiun), ada empat buah tangga menuju area peron, yakni dua eskalator dan dua elevator/lift. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Lantai akan dilengkapi dengan tac tile untuk tunanetra, wide passenger gate yang berukuran sekitar 90 cm untuk pengguna kursi roda/sepeda, dan area front office dengan ketinggian yang telah memperhitungkan pengguna kursi roda. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Atap stasiun menggunakan sandwich panel type, yaitu Galvanized Steel dengan core PIR Urethane yang tahan korosi, tahan api selama satu jam, dan memiliki thermal conductivit yang rendah sehingga mengurangi dampak panas dari terik sinar matahari. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Saat ini struktur atap stasiun sedang dipoles dan dicat. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

MRT Jakarta sendiri dijadwalkan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Kereta MRT Jakarta akan beroperasi di atas jalur sepanjang 16 km yang terdiri dari 10 km jalur layang dan 6 km jalur bawah tanah. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.

Stasiun Sisingamangaraja saat ini telah mencapai progres konstruksi 84,79%. Sebelum masuk ke area bawah tanah, stasiun ini terintegrasi dalam kompleks Gedung Sekretariat ASEAN, gedung yang juga akan menjadi landmark dari area stasiun. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Desain stasiun ini nantinya akan mengangkat tema ASEAN, multikultural, persatuan dalam keberagaman. Stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte CSW TransJakarta koridor 13. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Panjang stasiun mencapai 175 m dan lebar 21 m, sedang area peron penumpang berada di ketinggian 14 m dari permukaan jalan, dan atap stasiun mencapai 24 m dari permukaan jalan. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Ketika beroperasi nanti, penumpang dapat menggunakan beberapa pilihan akses masuk area concourse stasiun, yaitu satu tangga di sisi timur dan barat, satu eskalator di sisi timur dan satu elevator/lift. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Dari area concourse (kumpulan orang di stasiun), ada empat buah tangga menuju area peron, yakni dua eskalator dan dua elevator/lift. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Lantai akan dilengkapi dengan tac tile untuk tunanetra, wide passenger gate yang berukuran sekitar 90 cm untuk pengguna kursi roda/sepeda, dan area front office dengan ketinggian yang telah memperhitungkan pengguna kursi roda. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Atap stasiun menggunakan sandwich panel type, yaitu Galvanized Steel dengan core PIR Urethane yang tahan korosi, tahan api selama satu jam, dan memiliki thermal conductivit yang rendah sehingga mengurangi dampak panas dari terik sinar matahari. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Saat ini struktur atap stasiun sedang dipoles dan dicat. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
MRT Jakarta sendiri dijadwalkan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.
Kereta MRT Jakarta akan beroperasi di atas jalur sepanjang 16 km yang terdiri dari 10 km jalur layang dan 6 km jalur bawah tanah. Istimewa/Instagram MRT Jakarta.