Jembatan Kali Klenteng Pemecah Macet Mudik di Salatiga Terus Dikebut

Jembatan Kali Klenteng berada di ruas tol Salatiga-Kartasura, Seksi 3 dan 4 tol Semarang-Solo sepanjang 32 km. Jembatan ini menjadi titik kritis fungsionalnya ruas Salatiga-Kertasura secara penuh. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jembatan Kenteng memiliki panjang 496 meter dengan jumlah pilar sebanyak 13 buah dimana pilar tertinggi memiliki tinggi 40 meter. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jembatan ini sempat mengalami perubahan desain dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Saat ini, progres pekerjaan konstruksinya baru mencapai 48%. Foto: dok. Kementerian PUPR
Meski dilakukan percepatan, keamanan dan keselamatan kerja tetap diutamakan. Namun bila tak bisa diselesaikan, plan B disiapkan dengn membangun jalan sepanjang 500 meter selebar 7 meter di bawah jembatan. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jalan ini akan dibangun permanen yakni rigid pavement. Sehingga setelah jembatan rampung, jalannya tidak akan dibongkar namun akan digunakan lalu lintas warga sekitar. Foto: dok. Kementerian PUPR
PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Astra Infra, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi untuk membangun jalan tersebut. Foto: dok. Kementerian PUPR
Tol Semarang-Solo sendiri memiliki total panjang 72,64km, dibangun dengan investasi yang cukup besar yakni lebih dari Rp 7 triliun. Seksi 1-3 Semarang-Salatiga sudah beroperasi dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jembatan Kali Klenteng berada di ruas tol Salatiga-Kartasura, Seksi 3 dan 4 tol Semarang-Solo sepanjang 32 km. Jembatan ini menjadi titik kritis fungsionalnya ruas Salatiga-Kertasura secara penuh. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jembatan Kenteng memiliki panjang 496 meter dengan jumlah pilar sebanyak 13 buah dimana pilar tertinggi memiliki tinggi 40 meter. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jembatan ini sempat mengalami perubahan desain dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Saat ini, progres pekerjaan konstruksinya baru mencapai 48%. Foto: dok. Kementerian PUPR
Meski dilakukan percepatan, keamanan dan keselamatan kerja tetap diutamakan. Namun bila tak bisa diselesaikan, plan B disiapkan dengn membangun jalan sepanjang 500 meter selebar 7 meter di bawah jembatan. Foto: dok. Kementerian PUPR
Jalan ini akan dibangun permanen yakni rigid pavement. Sehingga setelah jembatan rampung, jalannya tidak akan dibongkar namun akan digunakan lalu lintas warga sekitar. Foto: dok. Kementerian PUPR
PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Astra Infra, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi untuk membangun jalan tersebut. Foto: dok. Kementerian PUPR
Tol Semarang-Solo sendiri memiliki total panjang 72,64km, dibangun dengan investasi yang cukup besar yakni lebih dari Rp 7 triliun. Seksi 1-3 Semarang-Salatiga sudah beroperasi dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018. Foto: dok. Kementerian PUPR