Menhub Potong Bak Truk 'Obesitas' yang Langgar Aturan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kakorlantas Royke Lumowa menyaksikan pemotongan truk yang terjaring Operasi Over Dimensi dan Over Load (ODOL) di halaman Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Petugas mengukur bak truk terlebih dahulu. Bila terbukti tidak sesuai ukuran dan over load atau 'Obesitas', petugas langsung memotongnya.  

Operasi itu bertujuan untuk menertibkan kendaraan yang kelebihan beban dan melebihi dimensi. Setiap tahun negara mengalami kerugian Rp 43 triliun untuk memperbaiki jalanan yang rusak akibat truk obesitas ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kakorlantas Royke Lumowa menunjukkan bak truk yang telah dipotong.

Seorang petugas melakukan pemotongan bak truk yang kelebihan beban itu dengan menggunakan gergaji mesin.

Ia juga berharap ke depannya di setiap pintu tol tersedia jembatan timbang agar truk-truk obesitas tidak bisa lewat jalur tol seenaknya. Dari kejadian ini, tak hanya negara yang mengalami kerugian, pengelola jalan tol juga mengalami kerugian akibat truk obesitas. Hal ini membuat kerusakan di jalan tol selalu terlihat lebih parah dibandingkan seharusnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan juga telah menandatangani perjanjian larangan truk obesitas dan overdimensi dengan beberapa lembaga terkait seperti Kepolisian, Kementerian PUPR, Kejaksaan Agung, Kementerian Perhubungan, Mahkamah Agung lembaga non pemerintah seperti Gakindo, Aptrindo, Organda Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Asosiasi Pupuk, Asosiasi Baja dan Asosiasi Semen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kakorlantas Royke Lumowa menyaksikan pemotongan truk yang terjaring Operasi Over Dimensi dan Over Load (ODOL) di halaman Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Petugas mengukur bak truk terlebih dahulu. Bila terbukti tidak sesuai ukuran dan over load atau Obesitas, petugas langsung memotongnya.  
Operasi itu bertujuan untuk menertibkan kendaraan yang kelebihan beban dan melebihi dimensi. Setiap tahun negara mengalami kerugian Rp 43 triliun untuk memperbaiki jalanan yang rusak akibat truk obesitas ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kakorlantas Royke Lumowa menunjukkan bak truk yang telah dipotong.
Seorang petugas melakukan pemotongan bak truk yang kelebihan beban itu dengan menggunakan gergaji mesin.
Ia juga berharap ke depannya di setiap pintu tol tersedia jembatan timbang agar truk-truk obesitas tidak bisa lewat jalur tol seenaknya. Dari kejadian ini, tak hanya negara yang mengalami kerugian, pengelola jalan tol juga mengalami kerugian akibat truk obesitas. Hal ini membuat kerusakan di jalan tol selalu terlihat lebih parah dibandingkan seharusnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan juga telah menandatangani perjanjian larangan truk obesitas dan overdimensi dengan beberapa lembaga terkait seperti Kepolisian, Kementerian PUPR, Kejaksaan Agung, Kementerian Perhubungan, Mahkamah Agung lembaga non pemerintah seperti Gakindo, Aptrindo, Organda Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Asosiasi Pupuk, Asosiasi Baja dan Asosiasi Semen.