Penampakan 'Mewahnya' Tol Trans Sumatera yang Dijajal Rini

Bagi masyarakat Sumatera, jalan tol merupakan barang mewah yang jarang atau bahkan tak pernah mereka lewati. Jalan tol di Sumatera sampai saat ini baru ada di Provinsi Sumatera Utara, dan baru menular ke provinsi lain seiring dengan rampungnya pembangunan beberapa ruas jaringan tol Trans Sumatera seperti di Lampung dan Palembang pada tahun lalu.
detikFinance berkesempatan langsung menjelajahi jalur Tol Trans Sumatera dari Bakauheni, Lampung Selatan hingga Palembang sepanjang 460 km. Perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam dimulai dari gerbang pertama di titik nol Trans Sumatera.
Dari Merak, Rini dan rombongan ekspedisi menggunakan kapal feri besar ke Pelabuhan Bakauheni. Perjalanan laut ditempuh sekitar dua jam. Begitu sampai, belasan mobil rombongan turun dari kapal, dan memasuki gerbang pertama Trans Sulawesi dengan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Jalur yang pertama dilewati ini adalah ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km. Selama melewati jalur ini, hampir seluruh jalan sudah layak dilewati. Saat ini progres konstruksinya sudah lebih dari 85%. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meresmikan beberapa seksi yang ada.
Selain jalannya yang sudah layak dilewati, pengendara yang melewati jalur ini juga akan disuguhkan bonus pemandangan yang cukup apik. Pemandangannya mulai dari perbukitan yang indah, hingga persawahan hijau.
Selepas KM 140, ruas yang dilewati ialah Terbanggi Besar-Pematang Panggang. Nah, di ruas ini masih banyak jalan yang belum sempurna, bahkan masih terpotong. Sehingga, saat melewatinya beberapa kali putar setir keluar jalur tol dan memasuki jalan nasional, bahkan jalan perkampungan.
Rini juga juga sempat beberapa kali berhenti untuk melihat titik lokasi maupun sekadar menyapa pekerja yang ada. Namun, pemberhentian tidak selama seperti yang sebelumnya. Perjalanan terus dilanjutkan Rini ke ruas Kayu Agung sepanjang 77 km, hingga Kemudian Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 112 km.
Menjelang petang bahkan lebih ekstrem lagi. Penerangan di jalur tersebut masih sangat minim. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat melewati jalur tersebut. Salah-salah, kendaraan bisa keluar jalur utama dan hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi masyarakat Sumatera, jalan tol merupakan barang mewah yang jarang atau bahkan tak pernah mereka lewati. Jalan tol di Sumatera sampai saat ini baru ada di Provinsi Sumatera Utara, dan baru menular ke provinsi lain seiring dengan rampungnya pembangunan beberapa ruas jaringan tol Trans Sumatera seperti di Lampung dan Palembang pada tahun lalu.
detikFinance berkesempatan langsung menjelajahi jalur Tol Trans Sumatera dari Bakauheni, Lampung Selatan hingga Palembang sepanjang 460 km. Perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam dimulai dari gerbang pertama di titik nol Trans Sumatera.
Dari Merak, Rini dan rombongan ekspedisi menggunakan kapal feri besar ke Pelabuhan Bakauheni. Perjalanan laut ditempuh sekitar dua jam. Begitu sampai, belasan mobil rombongan turun dari kapal, dan memasuki gerbang pertama Trans Sulawesi dengan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Jalur yang pertama dilewati ini adalah ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km. Selama melewati jalur ini, hampir seluruh jalan sudah layak dilewati. Saat ini progres konstruksinya sudah lebih dari 85%. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meresmikan beberapa seksi yang ada.
Selain jalannya yang sudah layak dilewati, pengendara yang melewati jalur ini juga akan disuguhkan bonus pemandangan yang cukup apik. Pemandangannya mulai dari perbukitan yang indah, hingga persawahan hijau.
Selepas KM 140, ruas yang dilewati ialah Terbanggi Besar-Pematang Panggang. Nah, di ruas ini masih banyak jalan yang belum sempurna, bahkan masih terpotong. Sehingga, saat melewatinya beberapa kali putar setir keluar jalur tol dan memasuki jalan nasional, bahkan jalan perkampungan.
Rini juga juga sempat beberapa kali berhenti untuk melihat titik lokasi maupun sekadar menyapa pekerja yang ada. Namun, pemberhentian tidak selama seperti yang sebelumnya. Perjalanan terus dilanjutkan Rini ke ruas Kayu Agung sepanjang 77 km, hingga Kemudian Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 112 km.
Menjelang petang bahkan lebih ekstrem lagi. Penerangan di jalur tersebut masih sangat minim. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat melewati jalur tersebut. Salah-salah, kendaraan bisa keluar jalur utama dan hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.