Perjuangan Perajin Tempe di Tengah Hantaman Dolar AS

Perajin sedang membuat tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/9/2018).

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak menyurutkan semangat perajin tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Kedelai dicuci sebelum dibuat menjadi tempe.

Menurut perajin tempe, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum terlalu berdampak pada kenaikan harga bahan baku.

Saat ini harga kedelai mencapai Rp 7700-Rp 8000 per kilogram.

Perajin tempe sedang mengecek hasil produksi tempe setelah diolah dari kedelai.

Tempet yang telah diolah dari kedelai sedang dipotong-potong sebelum dipasarkan.

Setelah melalui proses produksi, tempe-tempe dipasarkan.

Meski dolar AS tinggi, perajin tempe tak menghentikan produksi mereka karena permintaan masih ada.

Perajin sedang membuat tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/9/2018).
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak menyurutkan semangat perajin tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Kedelai dicuci sebelum dibuat menjadi tempe.
Menurut perajin tempe, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum terlalu berdampak pada kenaikan harga bahan baku.
Saat ini harga kedelai mencapai Rp 7700-Rp 8000 per kilogram.
Perajin tempe sedang mengecek hasil produksi tempe setelah diolah dari kedelai.
Tempet yang telah diolah dari kedelai sedang dipotong-potong sebelum dipasarkan.
Setelah melalui proses produksi, tempe-tempe dipasarkan.
Meski dolar AS tinggi, perajin tempe tak menghentikan produksi mereka karena permintaan masih ada.