Menteri Susi Jadi Petugas Dadakan Paviliun Indonesia di COP24
Konferensi ini digelar oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Katowice, Polandia. Setelah berpidato, Susi pun berkeliling melihat paviliun-paviliun yang ada di lokasi acara. Salah satu paviliun yang dikunjungi Susi adalah milik Indonesia.
Sayangnya, tidak ada satu pun penjaga di paviliun tersebut di akhir pekan. Padahal, paviliun-paviliun lain ramai dikunjungi peserta konferensi karena ada yang berjaga di lokasi. Alhasil, Susi pun menjadi petugas dadakan dan menjaga paviliun Indonesia disana selama beberapa jam.
Ia pun berusaha menjelaskan dan memberikan informasi kepada para pengunjung yang datang dan melihat paviliun Indonesia disana.
Setelah itu, Susi juga mengajak para delegasi Indonesia untuk berkeliling Paviliun Indonesia sambil menjelaskan seluruh informasi yang tersaji di area paviliun Indonesia.
Sebagai informasi, bahwa Paris Agreement telah disepakati pada 12 Desember 2015 dalam COP21 di Prancis. Tercatat hingga November 2018, sudah ada 195 negara anggota United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), termasuk Indonesia, yang menandatanganinya. Indonesia juga telah meratifikasinya pada 2016. Tujuan jangka panjang dari Paris Agreement adalah menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat Celsius di atas level pra-industri dan membatasi kenaikan suhu global rata-rata pada 1,5 derajat Celsius. Sebab, hal ini akan secara substansial mengurangi risiko dan dampak perubahan iklim.
Setelah itu Susi pun bergerak meninggalkan lokasi bersama rombongan. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikFinance, Paviliun Indonesia memang sedang libur di akhir pekan, tidak seperti paviliun negara lain yang tetap buka.
Beginilah kondisi paviliun Indonesia yang terlihat dalam keadaan kosong melompong.