Lewat Robot, Orang Sakit Tetap Bisa Kerja Cari Uang

Perusahaan rintisan di Jepang, Ory Lab menggunakan robot sebagai pelayan di kafe Dawn, Tokyo. Istimewa/Boredpanda.
Robot bisa melayani, mengajak bicara hingga mengantarkan makanan ke pelanggan. Istimewa/Boredpanda.
Robot dikendalikan secara jarak jauh oleh orang sakit dan cacat. Setiap jam mereka mendapatkan upah sekitar 1.000 yen atau US$ 9 atau setara dengan Rp 130.500 (kurs Rp 14.500). Istimewa/Boredpanda.
Ada 10 orang yang bekerja di kafe ini. Mereka diantaranya menderita penyakit seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dan cedera sumsum tulang belakang. Istimewa/Boredpanda.
Robot bernama OriHime-D dikendalikan dengan gerakan mata untuk mengarahkan robot mengambil makanan hingga bicara dengan pelanggan. CEO Ory Lab Inc, Kentaro Yoshifuji mengatakan pada dasarnya setiap orang cacat ini memiliki keinginan menciptakan dunia baru meskipun tubuh mereka tidak bisa bergerak. Istimewa/Boredpanda.
Perusahaan rintisan di Jepang, Ory Lab menggunakan robot sebagai pelayan di kafe Dawn, Tokyo. Istimewa/Boredpanda.
Robot bisa melayani, mengajak bicara hingga mengantarkan makanan ke pelanggan. Istimewa/Boredpanda.
Robot dikendalikan secara jarak jauh oleh orang sakit dan cacat. Setiap jam mereka mendapatkan upah sekitar 1.000 yen atau US$ 9 atau setara dengan Rp 130.500 (kurs Rp 14.500). Istimewa/Boredpanda.
Ada 10 orang yang bekerja di kafe ini. Mereka diantaranya menderita penyakit seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dan cedera sumsum tulang belakang. Istimewa/Boredpanda.
Robot bernama OriHime-D dikendalikan dengan gerakan mata untuk mengarahkan robot mengambil makanan hingga bicara dengan pelanggan. CEO Ory Lab Inc, Kentaro Yoshifuji mengatakan pada dasarnya setiap orang cacat ini memiliki keinginan menciptakan dunia baru meskipun tubuh mereka tidak bisa bergerak. Istimewa/Boredpanda.