Menurut Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan prediksi pertumbuhan tersebut dipengaruhi kondisi global dan dalam negeri yang terjadi saat ini.
Walaupun begitu, pertumbuhan dianggap lebih bagus dibanding 2018.
Anton menambahkan, pertumbuhan ekonomi ekspektasi forecast kita kecenderungannya sedikit lebih baik 5,2% tahun depan.
Ia menjelaskan, prediksi membaiknya pertumbuhan ekonomi karena di tahun 2018 telah terjadi beberapa risiko terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Ia mencontohkan terjadinya depresiasi rupiah hingga 13%.
Risiko yang terjadi sudah banyak terjadi di 2018, termasuk depresiasi rupiah sampai 13%. Meski sekarang sudah membaik.
Selain itu, angka pertumbuhan tersebut juga dipengaruhi kondisi global seperti perang dagang yang diperkirakan masih terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Faktor yang mempengaruhi adalah trade war yang masih tinggi.