Tol Trans Sumatera Jadi Backbone Aceh hingga Lampung

Dikutip dari Instagram Kementerian PUPR, tol Trans Sumatera merupakan tulang punggung (backbone) pengembangan wilayah di Sumatera yang terdiri dari 6 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Pool/Kementerian PUPR.

Pengembangan 6 wilayah strategis yang ditopang tol Trans Sumatera, yaitu Sabang-Banda Aceh-Langsa, Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru, Batam-Tanjung Pinang, Sibolga-Padang-Bengkulu, Jambi-Palembang-Pangkal Pinang-Tanjung Pandan dan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api. Pool/Kementerian PUPR.

Total jaringan jalan Tol Trans Sumatera direncanakan mencapai total sekitar 2000n kilometer (km), yang terdiri dari 17 ruas jalan tol. Pool/Kementerian PUPR.

Pembangun tol pertama di Aceh, ruas Sigli-Banda Aceh resmi dumulai Desember 2018. Kehadiran jalan tol bertujuan mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan membangun keterkaitan antara pusat produksi (kawasan industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata) dengan outlet-outlet (pelabuhan/bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah. Pool/Kementerian PUPR.

Dikutip dari Instagram Kementerian PUPR, tol Trans Sumatera merupakan tulang punggung (backbone) pengembangan wilayah di Sumatera yang terdiri dari 6 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Pool/Kementerian PUPR.
Pengembangan 6 wilayah strategis yang ditopang tol Trans Sumatera, yaitu Sabang-Banda Aceh-Langsa, Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru, Batam-Tanjung Pinang, Sibolga-Padang-Bengkulu, Jambi-Palembang-Pangkal Pinang-Tanjung Pandan dan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api. Pool/Kementerian PUPR.
Total jaringan jalan Tol Trans Sumatera direncanakan mencapai total sekitar 2000n kilometer (km), yang terdiri dari 17 ruas jalan tol. Pool/Kementerian PUPR.
Pembangun tol pertama di Aceh, ruas Sigli-Banda Aceh resmi dumulai Desember 2018. Kehadiran jalan tol bertujuan mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan membangun keterkaitan antara pusat produksi (kawasan industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata) dengan outlet-outlet (pelabuhan/bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah. Pool/Kementerian PUPR.