Nih 10 Infrastruktur Energi Termahal Di Dunia

Three Gorges Dam merupakan infrastruktur pembangkit listrik asal China yang mempu menghasilkan 84,7 miliar kilowatt per tahun. Diperkirakan pembangunan ini memakan biaya US$ 28 miliar atau setara dengan Rp 406 triliun (kurs Rp 14.500). Istimewa/Dok.CNN.

Infrastruktur ini bernama GLNG dan merupakan salah satu dari enam proyek energi di Australia. Untuk pembangunan proyek ini, biaya yang dikeluarkan mencapai US$ 30 miliar atau Rp 435 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Kearl merupakan kilang minyak yang masih dalam proses pembangunan dan nantinya akan menghasilkan 345 ribu barel minyak per hari. Biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan ini mencapai US$ 33 miliar atau setara Rp 478,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Bernama Queensland Curtls LNG, proyek ini menmproduksikan gas alam cair di kawasan Australia. Perkiraan pembuatan infrastruktur ini sebesar US$ 34 miliar atau Rp 493 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Sedang dalam pembangunan, Wheatstone merupakan salah satu proyek LNG atau gas alam cair di Australia. Perkiraan biaya pembanunan proyek tersebut mencapai US$ 35 miliar atau Rp 507,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Proyek Australia Pacific LNG akan memproduksi gas alam dari lapisan batubara di bagian timur laut negara itu. Biaya pembangunan ini diperkirakan mencapai US$ 37 miliar setara dengan Rp 536,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Bovanenkovskoye diperkirakan memiliki 173 triliun kaki kubik gas. Biaya untuk membangun infrastruktur ini diperkirakan sebesar US$ 41 miliar atau Rp 594,5 trliliun. Istimewa/Dok.CNN.

Perusahaan Jepang INPEX menjadi operator utama proyek gas alam bernama Ichthys ini. Dalam membangun proyek ini, perkiraan biaya mencapai US$ 43 miliar atau Rp 623,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Gorgon merupakan infrastruktur gas alam terbesar di Australia dengan kandungan 40 triliun kubik gas alam. Biaya yang dikeluarkan mencapai hingga US$ 57 miliar setara dengan Rp 826,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Kashagan mempunyai permasalahan logistik karena lokasi proyek yang berada di daerah terpencil, tepatnya di laut Kaspia. Infrastruktur ini dibangun dengan biaya sebesar US$ 116 miliar atau setara Rp 1.682 triliun. Istimewa/Dok.CNN.

Three Gorges Dam merupakan infrastruktur pembangkit listrik asal China yang mempu menghasilkan 84,7 miliar kilowatt per tahun. Diperkirakan pembangunan ini memakan biaya US$ 28 miliar atau setara dengan Rp 406 triliun (kurs Rp 14.500). Istimewa/Dok.CNN.
Infrastruktur ini bernama GLNG dan merupakan salah satu dari enam proyek energi di Australia. Untuk pembangunan proyek ini, biaya yang dikeluarkan mencapai US$ 30 miliar atau Rp 435 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Kearl merupakan kilang minyak yang masih dalam proses pembangunan dan nantinya akan menghasilkan 345 ribu barel minyak per hari. Biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan ini mencapai US$ 33 miliar atau setara Rp 478,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Bernama Queensland Curtls LNG, proyek ini menmproduksikan gas alam cair di kawasan Australia. Perkiraan pembuatan infrastruktur ini sebesar US$ 34 miliar atau Rp 493 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Sedang dalam pembangunan, Wheatstone merupakan salah satu proyek LNG atau gas alam cair di Australia. Perkiraan biaya pembanunan proyek tersebut mencapai US$ 35 miliar atau Rp 507,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Proyek Australia Pacific LNG akan memproduksi gas alam dari lapisan batubara di bagian timur laut negara itu. Biaya pembangunan ini diperkirakan mencapai US$ 37 miliar setara dengan Rp 536,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Bovanenkovskoye diperkirakan memiliki 173 triliun kaki kubik gas. Biaya untuk membangun infrastruktur ini diperkirakan sebesar US$ 41 miliar atau Rp 594,5 trliliun. Istimewa/Dok.CNN.
Perusahaan Jepang INPEX menjadi operator utama proyek gas alam bernama Ichthys ini. Dalam membangun proyek ini, perkiraan biaya mencapai US$ 43 miliar atau Rp 623,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Gorgon merupakan infrastruktur gas alam terbesar di Australia dengan kandungan 40 triliun kubik gas alam. Biaya yang dikeluarkan mencapai hingga US$ 57 miliar setara dengan Rp 826,5 triliun. Istimewa/Dok.CNN.
Kashagan mempunyai permasalahan logistik karena lokasi proyek yang berada di daerah terpencil, tepatnya di laut Kaspia. Infrastruktur ini dibangun dengan biaya sebesar US$ 116 miliar atau setara Rp 1.682 triliun. Istimewa/Dok.CNN.