Permintaan itu naik hingga 86,11 kali dari hasil porsi pooling saat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/1). Sejak diperdagangkan perdana, harga saham dengan kode BEEF itu naik hingga 41,18%. Produsen dan distributor makanan olahan terintegrasi bermerk KIBIF itu menawarkan sebanyak 376.862.500 saham baru atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Foto: dok. BEI
Dana yang diperoleh KIBIF akan digunakan untuk memperluas diversifikasi bisnis pengolahan serta perdagangan sapi, ayam, ikan, frozen dough, dan agribisnis yang tersebar di Subang (Jawa Barat), Salatiga (Jawa Tengah), dan Cikarang (Jawa Barat). Foto: dok. BEI
Sejak merampungkan proses IPO di BEI, pada Desember 2018, KIBIF secara konsisten telah melakukan langkah-langkah konkret melalui peningkatan kapasitas dan target produksi untuk memperluas cakupan pasar. Kini ruang produksi telah terpakai untuk kapasitas 10 ton per hari. Usia IPO, kapasitas penyimpanan KIBIF akan ditingkatkan menjadi 40 ton per hari dengan utilisasi mencapai 100%. Foto: dok. BEI
Tahun 2019 juga akan menjadi tahun pertumbuhan investasi, menyusul perpindahan industri, termasuk industri peternakan dari Tiongkok ke Indonesia sehingga investasi akan bertumbuh. KIBIF juga secara berkelanjutan akan terus meningkatkan produksi dan perluasan jaringan distribusi untuk menghasilkan makanan olahan berkualitas, halal, dan berprotein yang dikemas secara inovatif sehingga sesuai kebutuhan masyarakat. Foto: dok. BEI