PLTS hybrid merupakan teknologi pembangkitan listrik yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama dengan mengombinasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sebagai cadangan. Hal ini ditandai dengan penyalaan listrik pertama di Pulau Celagen, Kabupaten Bangka Selatan pada 12 Februari 2019. Dok. PLN Babel.
Prinsip kerjanya dengan mengonversikan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik menggunakan panel surya dalam jumlah tertentu untuk menyuplai listrik ke rumah pelanggan. Dok. PLN Babel.
Apabila energi dari sinar matahari lebih besar dari beban pelanggan, maka kelebihan energinya akan digunakan untuk mengisi baterai. Sebaliknya, apabila energi dari sinar matahari tidak cukup, akibat cuaca mendung atau menjelang malam hari, maka kekurangan energi tersebut akan disuplai dari baterai. Dok. PLN Babel.
Melalui pola operasi “full auto” sistem akan menyajikan aliran daya yang optimum dari sumber daya yang ada, sehingga pembangkit akan secara otomatis mengontrol operasi genset yang juga tersambung dengan panel surya. Genset akan beroperasi hanya apabila kondisi kapasitas baterai sudah rendah dan atau beban melebihi batas nilai yang ditetapkan inverter. Dok. PLN Babel.
Kapasitas pembangkit yang digunakan untuk menerangi 1.243 pelanggan dengan demand 44 kilo watt (kW) ini tercatat sebesar 80 kilo watt peak (kWp) yang dilengkapi inverter berkapasitas 1.000 kVA, baterai kapasitas 350 kWh dan genset kapasitas 100 kVA. Dok. PLN Babel.
Sebelumnya, pelanggan di pulau yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan ini dilistriki oleh PLN menggunakan PLTD selama 24 jam, namun melalui penerapan teknologi ini pola operasi pada siang hari berubah dengan memanfaatkan energi matahari. Dok. PLN Babel.
Disamping itu, pemanfaatan PLTS Hybrid ini juga berdampak pada penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Lebih dari itu, sebagai daerah kepulauan yang memiliki pelanggan tersebar di pulau – pulau terpencil yang mana di daerah tersebut dilistriki oleh PLN menggunakan PLTD, maka di tahun 2020 mendatang sebanyak enam pulau ditargetkan beroperasi menggunakan EBT berteknologi hybrid CPO. Keenam pulau tersebut antara lain pulau Pongok, Nangka, Sumedang, Seliu, Selat Nasik, dan Pulau Gresik. Dok. PLN Babel.
Manfaat lain pengoperasian PLTS Hybrid ini adalah keandalan dan kontinyuitas pasokan listrik yang terus terjaga, hal ini dirasakan oleh Rendi salah seorang warga Pulau dengan luas 3,54 Km persegi ini yang mengaku senang dengan konsistensi suplai pasokan listrik di rumahnya. Dok. PLN Babel.