Setahun Dibangun, Terowongan Kereta Cepat 608 M Akhirnya Tembus

Begini penampakan konstruksi tunnel atau terowongan di Walini, Jawa Barat sudah bisa ditembus.
Proses penembusan terowongan Walini ini cukup sulit karena struktur tanah yang rumit. dalam proses penembusan pihak kontraktor harus melewati akumulasi batuan vulkanik dan juga lumpur yang proses pelapukannya tinggi, sehingga kesulitan konstruksi sangat tinggi.
Pengerjaan proyek ini memakan waktu 12 bulan untuk tunnel dengan panjang 608 meter. Ini merupakan tunnel pertama dari 13 tunnel KCJB yang berhasil ditembus.
Kemudian dalam proses pengerjaan, kontraktor juga memberikan pelatihan kepada pekerja Indonesia. Hal ini dilakukan agar pekerja Indonesia bisa memiliki kompetensi tinggi. 
Tahap persiapan konstruksi Tunnel Walini telah dimulai sejak semester kedua di tahun 2017 yang juga mencakup pada tahap konstruksi Guide Wall dan Pipe Roof. Pada Juli 2018, pengerjaannya berlanjut dengan penggalian pertama pada sisi outlet tunnel dan pekerjaan lain diantaranya supporting, invert, secondary lining.
Seiring dengan penggalian pada sisi outlet tunnel, 30 Desember 2018 dimulai proses penggalian pada sisi inlet tunnel. Setelah berhasil ditembus, pengerjaan pada tunnel ini akan terus berlanjut dengan pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling dan pemasangan kabel.
Stasiun kereta cepat Walini akan terkoneksi dengan moda transportasi umum lainnnya guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat pada kawasan tersebut. Dengan lahan seluas 1.278 hektar, Walini merupakan salah satu titik proyek kereta cepat yang diproyeksikan sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD). 
Sistem integrasi dan pembangunan infrastruktur transportasi umum yang baik pada kawasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat menstimulasi daya saing dan pertumbuhan ekonomi secara efektif.
Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam 12,6 meter dan lebar diameter luar 14,3 meter. 
Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.
Begini penampakan konstruksi tunnel atau terowongan di Walini, Jawa Barat sudah bisa ditembus.
Proses penembusan terowongan Walini ini cukup sulit karena struktur tanah yang rumit. dalam proses penembusan pihak kontraktor harus melewati akumulasi batuan vulkanik dan juga lumpur yang proses pelapukannya tinggi, sehingga kesulitan konstruksi sangat tinggi.
Pengerjaan proyek ini memakan waktu 12 bulan untuk tunnel dengan panjang 608 meter. Ini merupakan tunnel pertama dari 13 tunnel KCJB yang berhasil ditembus.
Kemudian dalam proses pengerjaan, kontraktor juga memberikan pelatihan kepada pekerja Indonesia. Hal ini dilakukan agar pekerja Indonesia bisa memiliki kompetensi tinggi. 
Tahap persiapan konstruksi Tunnel Walini telah dimulai sejak semester kedua di tahun 2017 yang juga mencakup pada tahap konstruksi Guide Wall dan Pipe Roof. Pada Juli 2018, pengerjaannya berlanjut dengan penggalian pertama pada sisi outlet tunnel dan pekerjaan lain diantaranya supporting, invert, secondary lining.
Seiring dengan penggalian pada sisi outlet tunnel, 30 Desember 2018 dimulai proses penggalian pada sisi inlet tunnel. Setelah berhasil ditembus, pengerjaan pada tunnel ini akan terus berlanjut dengan pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling dan pemasangan kabel.
Stasiun kereta cepat Walini akan terkoneksi dengan moda transportasi umum lainnnya guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat pada kawasan tersebut. Dengan lahan seluas 1.278 hektar, Walini merupakan salah satu titik proyek kereta cepat yang diproyeksikan sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD). 
Sistem integrasi dan pembangunan infrastruktur transportasi umum yang baik pada kawasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat menstimulasi daya saing dan pertumbuhan ekonomi secara efektif.
Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam 12,6 meter dan lebar diameter luar 14,3 meter. 
Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.