Kereta hingga Bus, Deretan Kendaraan Listrik di Bandara Soetta
Skytrain atau kereta layang (Kalayang) ini beroperasi perdana di Soekarno-Hatta pada 17 September 2017. Moda transportasi ini mempermudah perpindahan orang dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Stasiun Kereta Bandara. Saat ini Skytrain beroperasi setiap hari mulai 04.33 hingga 00.30 di atas lintasan dual track sepanjang 3 km.
AP II bersama dengan Blue Bird pada 31 Mei 2019 mulai memperkenalkan layanan taksi listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Total, terdapat 4 unit Tesla Model X 75D A/T dan 24 unit BYD e6 A/T yang beroperasi di Soekarno-Hatta. Keberadaan taksi listrik ini mendukung Soekarno-Hatta dalam mewujudkan konsep eco airport.
AP II saat ini mengoperasikan sebanyak 62 boogie car bertenaga listrik sebagai layanan transportasi di dalam terminal penumpang pesawat. Penumpang dapat menggunakan layanan ini secara gratis untuk menuju boarding lounge di terminal.
Pada event Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, Angkasa Pura II mengoperasikan bus listrik berkapasitas 60 orang yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai sarana transportasi antarterminal untuk kontingen atlet.
Angkasa Pura II bekerja sama dengan Grab pada Juni 2019 menghadirkan layanan skuter listrik GrabWheels sebagai alat transportasi personal di Terminal 3. Saat ini terdapat total 20 unit GrabWheels yang disiapkan di Terminal 3 Kedatangan, di mana 10 unit dapat digunakan langsung oleh penumpang, sementara itu 10 unit sebagai pengganti.
Segway merupakan alat transportasi personal yang digunakan oleh petugas pelayanan dan keamanan di terminal penumpang di Soekarno-Hatta.
PT Gapura Angkasa di Soekarno-Hatta saat ini sudah mengoperasikan sebanyak 49 unit baggage towing tractor bertenaga listrik. Armada tersebut mendapat suplai listrik dari baterai.