Lika-liku Ekspor Produk Alas Kaki RI

Seorang perajin alas kaki nampak sibuk menyelesaikan pembuatan sandal di rumah produksi sepatu Cibaduyut yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.

Seperti diketahui, alas kaki jadi salah satu produk yang masuk dalam 10 komoditi ekspor RI di Agustus 2019 dengan nilai US$ 347,5 juta.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun terus berupaya merealisasikan produktivitas dan ekspor  alas kaki hingga akhir tahun 2019.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Muhdori menjelaskan potensi
pertumbuhan produksi dan ekspor produk alas kaki masih terbuka, terutama pada akhir tahun. Meski masih mengalami penurunan pada Agustus 2019.
Potensi pertumbuhan produksi dan ekspor produk alas kaki yang terbuka lebar itu menurut Muhdori karena Indonesia masih menjadi salah satu basis produksi dan fesyen alas kaki.
Pada Agustus 2019, BPS mencatat nilai ekspor produk alas kaki mencapai US$347,5 juta (angka sementara). Realisasi itu turun 12,08 persen dibandingkan nilai ekspor produk itu pada Juli 2019 yang tercatat senilai US$395,2 juta.

Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawanigsih mengatakan, saat ini, Indonesia menempati posisi keempat produksi alas kaki dunia sepanjang  2018 mencapai 1,41 miliar pasang sepatu.
Gati pun mengatakan produk alas kaki Indonesia berkontribusi 4,6% dari total produksi sepatu dunia. Meski produk ekspornya masih didominasi produk industri besar. Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri acara Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (21/9/2019) lalu.
Seorang perajin alas kaki nampak sibuk menyelesaikan pembuatan sandal di rumah produksi sepatu Cibaduyut yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Seperti diketahui, alas kaki jadi salah satu produk yang masuk dalam 10 komoditi ekspor RI di Agustus 2019 dengan nilai US$ 347,5 juta.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun terus berupaya merealisasikan produktivitas dan ekspor  alas kaki hingga akhir tahun 2019.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Muhdori menjelaskan potensipertumbuhan produksi dan ekspor produk alas kaki masih terbuka, terutama pada akhir tahun. Meski masih mengalami penurunan pada Agustus 2019.
Potensi pertumbuhan produksi dan ekspor produk alas kaki yang terbuka lebar itu menurut Muhdori karena Indonesia masih menjadi salah satu basis produksi dan fesyen alas kaki.
Pada Agustus 2019, BPS mencatat nilai ekspor produk alas kaki mencapai US$347,5 juta (angka sementara). Realisasi itu turun 12,08 persen dibandingkan nilai ekspor produk itu pada Juli 2019 yang tercatat senilai US$395,2 juta.
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawanigsih mengatakan, saat ini, Indonesia menempati posisi keempat produksi alas kaki dunia sepanjang  2018 mencapai 1,41 miliar pasang sepatu.
Gati pun mengatakan produk alas kaki Indonesia berkontribusi 4,6% dari total produksi sepatu dunia. Meski produk ekspornya masih didominasi produk industri besar. Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri acara Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (21/9/2019) lalu.