Potensi Batik di Kancah Internasional

Para pengunjung melihat koleksi batik dalam pameran Interior & Craft (ICRA) Exhibition 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Pameran yang akan berlangsung hingga besok (6/10) diikuti lebih dari 200 usaha kecil dan menengah, perajin dan perancang kriya dan produk interior.
Menurut Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), potensi pasar internasional untuk batik Indonesia masih terbuka luas khususnya untuk penggunaan dalam bidang fashion, art (seni) dan interior.
Batik memiliki potensi besar di pasar lokal dan internasional.
Namun hal ini memang tidak tercatat di data export impor, sebab banyak dari mereka yang datang langsung ke Indonesia untuk membeli batik yang mereka sukai.
Di Jepang, batik art bisa terjual lebih dari Rp 5-10 juta.
Selain itu, kini juga pasar internasional juga senang menggunakan batik sebagai pemanis dalam bidang desain interior.
Sebut saja kain batik untuk hiasan dinding interior, sarung bantal, kap lampu, dan lainnya.
Para pengunjung melihat koleksi batik dalam pameran Interior & Craft (ICRA) Exhibition 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Pameran yang akan berlangsung hingga besok (6/10) diikuti lebih dari 200 usaha kecil dan menengah, perajin dan perancang kriya dan produk interior.
Menurut Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), potensi pasar internasional untuk batik Indonesia masih terbuka luas khususnya untuk penggunaan dalam bidang fashion, art (seni) dan interior.
Batik memiliki potensi besar di pasar lokal dan internasional.
Namun hal ini memang tidak tercatat di data export impor, sebab banyak dari mereka yang datang langsung ke Indonesia untuk membeli batik yang mereka sukai.
Di Jepang, batik art bisa terjual lebih dari Rp 5-10 juta.
Selain itu, kini juga pasar internasional juga senang menggunakan batik sebagai pemanis dalam bidang desain interior.
Sebut saja kain batik untuk hiasan dinding interior, sarung bantal, kap lampu, dan lainnya.