Melihat Pembuatan Garam Gunung di Utara Kalimantan

Bicara soal garam, tak banyak yang tahu bahwa kawasan Krayan yang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, merupakan salah satu penghasil garam dengan kualitas baik di Indonesia.
Menariknya, kawasan yang berada di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia ini tak berada di pinggir laut, melainkan di dataran tinggi. Garam olahan dari Krayan ini pun dikenal dengan sebutan garam gunung.
Selain dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari oleh warga, garam gunung tersebut juga menjadi salah satu oleh-oleh andalan di kawasan tersebut.

Menurut warga, daerah ini memiliki sumber mata air yang rasanya asin. Pengolahan garam gunung tersebut telah dilakukan sejak dahulu oleh nenek moyang mereka.
Sejak dahulu hingga kini, sumur garam tersebut dikelola secara komunal oleh warga desa sekitar. Puluhan kepala keluarga (KK) di beberapa desa sekitar sumur itu secara bergiliran mendapat kesempatan memproduksi garam.
Usai menimba air dari dalam sumur, warga pun mulai melakukan proses produksi garam gunung dengan menggunakan semacam wajan besar yang dipanasi kayu bakar.
Tiga wadah disiapkan untuk menampung air sumur tersebut. Air pun dimasak hingga mendidih.

Proses produksi garam gunung ini membutuhkan waktu yang cukup panjang bahkan sampai puluhan jam untuk menghasilkan garam gunung hingga 20 kilogram dalam sekali produksi.
Proses produksi garam gunung itu pun tak berhenti selepas air sumur direbus hingga mendidih.

Usai air sumur yang direbus hingga berjam-jam itu membentuk kristal putih langkah selanjutnya adalah menjemur garam gunung tersebut.
Garam gunung olahan dari Krayan ini diyakini memiliki kandungan yodium yang cukup tinggi. Kualitas garam yang baik itu membuat garam gunung ini banyak diburu oleh pembeli.
Tak jarang warga menjual garam gunung tersebut ke negara tetangga seperti Sabah, Serawak, hingga Brunei Darussalam.

Garam gunung ini pun dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogramnya. Bagaimana, penasaran ingin mencoba?
Bicara soal garam, tak banyak yang tahu bahwa kawasan Krayan yang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, merupakan salah satu penghasil garam dengan kualitas baik di Indonesia.
Menariknya, kawasan yang berada di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia ini tak berada di pinggir laut, melainkan di dataran tinggi. Garam olahan dari Krayan ini pun dikenal dengan sebutan garam gunung.
Selain dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari oleh warga, garam gunung tersebut juga menjadi salah satu oleh-oleh andalan di kawasan tersebut.
Menurut warga, daerah ini memiliki sumber mata air yang rasanya asin. Pengolahan garam gunung tersebut telah dilakukan sejak dahulu oleh nenek moyang mereka.
Sejak dahulu hingga kini, sumur garam tersebut dikelola secara komunal oleh warga desa sekitar. Puluhan kepala keluarga (KK) di beberapa desa sekitar sumur itu secara bergiliran mendapat kesempatan memproduksi garam.
Usai menimba air dari dalam sumur, warga pun mulai melakukan proses produksi garam gunung dengan menggunakan semacam wajan besar yang dipanasi kayu bakar.
Tiga wadah disiapkan untuk menampung air sumur tersebut. Air pun dimasak hingga mendidih.
Proses produksi garam gunung ini membutuhkan waktu yang cukup panjang bahkan sampai puluhan jam untuk menghasilkan garam gunung hingga 20 kilogram dalam sekali produksi.
Proses produksi garam gunung itu pun tak berhenti selepas air sumur direbus hingga mendidih.
Usai air sumur yang direbus hingga berjam-jam itu membentuk kristal putih langkah selanjutnya adalah menjemur garam gunung tersebut.
Garam gunung olahan dari Krayan ini diyakini memiliki kandungan yodium yang cukup tinggi. Kualitas garam yang baik itu membuat garam gunung ini banyak diburu oleh pembeli.
Tak jarang warga menjual garam gunung tersebut ke negara tetangga seperti Sabah, Serawak, hingga Brunei Darussalam.
Garam gunung ini pun dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogramnya. Bagaimana, penasaran ingin mencoba?