Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, kenaikan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan premi bruto konsolidasian yang meningkat 45% menjadi Rp 4,94 triliun dari Rp 3,41 trilyun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan premi bruto itu terjadi hampir di seluruh sektor, mulai dari sektor energy, non-energy, commercial serta retail business. Selain peningkatan pada sisi pendapatan premi, Tugu Insurance juga berhasil meningkatkan kinerja hasil underwriting. Foto: dok. Tugu Insurance
Secara konsolidasian, hasil underwriting konsolidasian naik menjadi Rp 492,74 miliar dari sebelumnya Rp 462,26 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari kemampuan perseroan untuk meningkatkan hasil investasi dan hasil usaha lainnya. Foto: dok. Tugu Insurance
Per 30 September 2019 hasil investasi konsolidasian sebesar Rp 273,96 miliar atau naik 277% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 72,68 miliar, hal tersebut utamanya didukung oleh peningkatan aset investasi. Selain itu perubahan mata uang fungsional dari USD ke Rupiah juga berdampak pada peningkatan imbal hasil investasi di level induk perusahaan. Foto: dok. Tugu Insurance
Peningkatan laba bersih konsolidasian itu juga turut dikontribusikan dari perolehan hasil usaha lainnya sebesar Rp 284,63 miliar atau naik 44% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 197,34 miliar. Foto: dok. Tugu Insurance