Mengintip Proyek Penjaga Lahan Pertanian di Kalsel

Bendungan Tapin dibangun dengan tipe Timbunan Batu Zonal Inti Tegak dan memiliki kapasitas tampung 70,52 m3. Istimewa/Kementerian PUPR.

Progres pembangunannya hingga 31 Januari 2020 mencapai 95 % dan ditargetkan selesai tahun ini. Istimewa/Kementerian PUPR.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilakukan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal. Istimewa/Kementerian PUPR.

Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Tapin sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW. Istimewa/Kementerian PUPR.

Pembangunan bendungan telah dimulai akhir 2015 dengan biaya sebesar Rp 1,058 triliun. Istimewa/Kementerian PUPR.

Dengan selesainya pembangunan bendungan ini akan berpotensi memberikan layanan irigasi di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektar. Istimewa/Kementerian PUPR.

Bendungan Tapin dibangun dengan tipe Timbunan Batu Zonal Inti Tegak dan memiliki kapasitas tampung 70,52 m3. Istimewa/Kementerian PUPR.
Progres pembangunannya hingga 31 Januari 2020 mencapai 95 % dan ditargetkan selesai tahun ini. Istimewa/Kementerian PUPR.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilakukan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal. Istimewa/Kementerian PUPR.
Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Tapin sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW. Istimewa/Kementerian PUPR.
Pembangunan bendungan telah dimulai akhir 2015 dengan biaya sebesar Rp 1,058 triliun. Istimewa/Kementerian PUPR.
Dengan selesainya pembangunan bendungan ini akan berpotensi memberikan layanan irigasi di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektar. Istimewa/Kementerian PUPR.