Melihat Proyek Penangkal Macet di Kota Solo

Pembangunan flyover merupakan salah satu program sterilisasi 500 perlintasan jalan dan kereta yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mendukung proyek The Java Northline Upgrading Project yang akan mengembangkan jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Pembangunan Flyover Purwosari dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo. Flyover ini memiliki panjang 700 meter dengan jalan pendekat 202.40 meter (Barat) dan 240.68 meter (Timur). Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Pembangunan fly over dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya Rp 104,672 miliar. Total penanganannya sepanjang 2.475 meter dengan 2 lajur 2 arah dengan bahu jalan yang masing-masing lajur memiliki lebar 3,5 meter, lebar marka double di median 0,30 meter, lebar bahu 2 meter, dan lebar trotoar 0,60 meter. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Dalam mendukung sterilisasi perlintasan jalan dan kereta, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, Ditjen Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan Flyover Manahan sepanjang 600 meter dengan lebar 9 meter.
Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
konstruksi flyover menggunakan teknologi corrugated mortar busa Pusjatan yang merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Teknologi ini pernah digunakan sebelumnya oleh Kementerian PUPR dalam membangun Flyover Antapani di Kota Bandung, Jawa barat yang diresmikan tahun 2017 silam. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Pembangunan flyover merupakan salah satu program sterilisasi 500 perlintasan jalan dan kereta yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mendukung proyek The Java Northline Upgrading Project yang akan mengembangkan jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Pembangunan Flyover Purwosari dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo. Flyover ini memiliki panjang 700 meter dengan jalan pendekat 202.40 meter (Barat) dan 240.68 meter (Timur). Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Pembangunan fly over dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya Rp 104,672 miliar. Total penanganannya sepanjang 2.475 meter dengan 2 lajur 2 arah dengan bahu jalan yang masing-masing lajur memiliki lebar 3,5 meter, lebar marka double di median 0,30 meter, lebar bahu 2 meter, dan lebar trotoar 0,60 meter. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
Dalam mendukung sterilisasi perlintasan jalan dan kereta, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, Ditjen Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan Flyover Manahan sepanjang 600 meter dengan lebar 9 meter. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR
konstruksi flyover menggunakan teknologi corrugated mortar busa Pusjatan yang merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Teknologi ini pernah digunakan sebelumnya oleh Kementerian PUPR dalam membangun Flyover Antapani di Kota Bandung, Jawa barat yang diresmikan tahun 2017 silam. Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR