Potret Pengantar Makanan Australia di Tengah Pandemi
Layanan pengiriman menjadi pekerjaan yang sangat penting selama masa pembatasan akibat pandemi COVID-19. Alya adalah seorang mahasiswa dan telah bekerja sebagai pengantar makanan selama dua bulan terakhir. Dia mengatakan ada banyak gadis yang memulai bekerja seperti ini sebelum dia.
Deepen adalah salah satu orang yang kehilangan pekerjaan di toko kebab karena pandemi COVID-19. Setelah itu ia menjadi pengantar makanan agar bisa bertahan hidup.
Restoran dan cafe di seluruh dunia saat ini sedang mengganti konsep mereka dengan layanan pesan antar agar tetap bisa berdagang di tengah pandemi COVID-19.
Di Australia, melalui Komisi Kerja Adil memutuskan bahwa para pengendara layanan jasa antar tidak dianggap sebagai karyawan perusahaan, melainkan bertindak sebagai pekerja kontrak independen.
Sebagai kontraktor independen, pengemudi pengiriman tidak berhak atas upah minimum atau perlindungan karyawan seperti cuti sakit, membuat banyak orang khawatir tentang keselamatan kesehatan dan pendapatan mereka.
Russell mengatakan bahwa ia telah melakukan pekerjaan ini selama enam bulan tetapi menurutnya dua bulan terakhir adalah yang paling sibuk.
Yew adalah siswa asal Malaysia yang telah bekerja sebagai pengantar makanan selama setahun. Ia tidak bisa kembali ke negara asalnya karena dampak pandemi ini.