Melihat Penjaga Pertanian di Wonogiri dari Udara

Bendungan multifungsi ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar. Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan intensitas tanam dari 133 % (2000 Ha) ke 240% (3600 Ha). Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.  Foto: Dok. Kementerian PUPR
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air. Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Bendungan Pidekso dengan daya tampung sebesar 25 juta meter kubik dan ketinggian 44 meter dari dasar sungai dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk dengan dana APBN sebesar Rp 436 miliar.Foto: Dok. Kementerian PUPR
Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Pidekso telah dilakukan sejak Februari 2015, tetapi baru bisa dimulai pekerjaan fisiknya pada Maret 2018 karena kendala pengadaan lahan. Saat ini progres fisik pembangunannya sudah mencapai 85,12 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Bendungan multifungsi ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar. Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan intensitas tanam dari 133 % (2000 Ha) ke 240% (3600 Ha). Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.  Foto: Dok. Kementerian PUPR
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air. Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Bendungan Pidekso dengan daya tampung sebesar 25 juta meter kubik dan ketinggian 44 meter dari dasar sungai dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk dengan dana APBN sebesar Rp 436 miliar.Foto: Dok. Kementerian PUPR
Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Pidekso telah dilakukan sejak Februari 2015, tetapi baru bisa dimulai pekerjaan fisiknya pada Maret 2018 karena kendala pengadaan lahan. Saat ini progres fisik pembangunannya sudah mencapai 85,12 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. Foto: Dok. Kementerian PUPR