Face Shield Buatan Difabel Perbalingga Kebanjiran Pesanan

Aang Santosa (27) salah satu difabel yang membuat face shield mengatakan jika pesanan saat ini banyak dari umum hingga dinas. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Aang mengkisahkan jika cacat yang dialaminya berawal saat dirinya mengalami kecelakaan kerja dalam proyek gerbang tol di Jakarta. Saat itu diatas gerbang tol yang dikerjakannya terdapat jalur kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet).
Kecelakaan yang dialaminya pada tahun 2017 tersebut mengharuskan dirinya harus menjalani amputasi di kedua kakinya karena mengalami luka bakar 80 persen ditubuhnya.
Usai kejadian itu dirinya sempat mengalami drop hingg akhirnya dirinya bangkit dan tidak lagi mau berpangku tangan dengan orang lain. Dengan keahliannya yang dipelajari yang dipelajari dari YouTube, dirinya mencoba untuk membuat face shield bersama para difabel lainnya dan dibantu sang istri serta relawan.
Bersama relawan lainnya, sebelum membuat face shield, dia juga sempat membuat kerajinan tangan lain dan kaligrafi.
Sementara menurut Taufik Sudarmono, koordinator difabel yang juga relawan mengatakan jika dalam sehari mereka bisa memproduksi hingga 120 pelindung wajah. Bentuk dan tulisanya juga bisa dipesan sesuai keinginan.
Aang Santosa (27) salah satu difabel yang membuat face shield mengatakan jika pesanan saat ini banyak dari umum hingga dinas. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Aang mengkisahkan jika cacat yang dialaminya berawal saat dirinya mengalami kecelakaan kerja dalam proyek gerbang tol di Jakarta. Saat itu diatas gerbang tol yang dikerjakannya terdapat jalur kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet).
Kecelakaan yang dialaminya pada tahun 2017 tersebut mengharuskan dirinya harus menjalani amputasi di kedua kakinya karena mengalami luka bakar 80 persen ditubuhnya.
Usai kejadian itu dirinya sempat mengalami drop hingg akhirnya dirinya bangkit dan tidak lagi mau berpangku tangan dengan orang lain. Dengan keahliannya yang dipelajari yang dipelajari dari YouTube, dirinya mencoba untuk membuat face shield bersama para difabel lainnya dan dibantu sang istri serta relawan.
Bersama relawan lainnya, sebelum membuat face shield, dia juga sempat membuat kerajinan tangan lain dan kaligrafi.
Sementara menurut Taufik Sudarmono, koordinator difabel yang juga relawan mengatakan jika dalam sehari mereka bisa memproduksi hingga 120 pelindung wajah. Bentuk dan tulisanya juga bisa dipesan sesuai keinginan.