Pedagang Pernak-pernik Kemerdekaan Berburu Rezeki Jelang HUT RI

Seorang pedagang pernak-pernik kemerdekaan berjualan di Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Jelang perayaan HUT RI ke-75 pada 17 Agustus mendatang, sejumlah pedagang mulai menjajakan beragam ornamen dan pernak-pernak bercorak bendera Merah Putih, mulai dari gantungan kunci berwarna merah dan putih serta bendera Merah Putih berukuran mini di tiap sudut ibu kota.

Geliat penjualan pernak-pernik kemerdekaan tersebut tetap terlihat meski turut terdampak pandemi virus Corona.

Saiman (50), seorang pedagang yang telah berjualan pernak-pernik kemerdekaan sejak era 2000an mengatakan, biasanya memasuki bulan Agustus ia mulai mendapat keuntungan besar.

Bila biasanya Saiman dapat meraup keuntungan hingga 50 bendera perhari, namun kini penjualannya menurun drastis.

Meski penjualan pernak-perniknya terdampak pandemi, Saiman tetap berjualan beragam pernak-pernik kemerdekaan tersebut.

Beragam pernak-pernik tersebut ia jual dengan harga yang bervariasi. Misalnya, bendera yang ia jajakan dibanderol mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu tergantung ukuran.

 Biasanya Saiman pun menjajakan beragam pernak-pernik dagangannya kepada sejumlah mobil yang tengah menunggu lampu merah. Tak sedikit pengendara yang membeli barang dagangannya sembari menunggu lampu lalu lintas tersebut berubah warna menjadi hijau.

Seorang pedagang pernak-pernik kemerdekaan berjualan di Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Jelang perayaan HUT RI ke-75 pada 17 Agustus mendatang, sejumlah pedagang mulai menjajakan beragam ornamen dan pernak-pernak bercorak bendera Merah Putih, mulai dari gantungan kunci berwarna merah dan putih serta bendera Merah Putih berukuran mini di tiap sudut ibu kota.
Geliat penjualan pernak-pernik kemerdekaan tersebut tetap terlihat meski turut terdampak pandemi virus Corona.
Saiman (50), seorang pedagang yang telah berjualan pernak-pernik kemerdekaan sejak era 2000an mengatakan, biasanya memasuki bulan Agustus ia mulai mendapat keuntungan besar.
Bila biasanya Saiman dapat meraup keuntungan hingga 50 bendera perhari, namun kini penjualannya menurun drastis.
Meski penjualan pernak-perniknya terdampak pandemi, Saiman tetap berjualan beragam pernak-pernik kemerdekaan tersebut.
Beragam pernak-pernik tersebut ia jual dengan harga yang bervariasi. Misalnya, bendera yang ia jajakan dibanderol mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu tergantung ukuran.
 Biasanya Saiman pun menjajakan beragam pernak-pernik dagangannya kepada sejumlah mobil yang tengah menunggu lampu merah. Tak sedikit pengendara yang membeli barang dagangannya sembari menunggu lampu lalu lintas tersebut berubah warna menjadi hijau.